Ini makanan yang tepat untuk penderita kanker, guna cegah malnutrisi

photo author
- Kamis, 29 Februari 2024 | 11:30 WIB
Ilustrasi makanan sehat.  (ANTARA/Pixabay/RitaE)
Ilustrasi makanan sehat. (ANTARA/Pixabay/RitaE)


HARIAN MERAPI - Bagi pasien atau mereka yang pernah terkena kanker, harus selektif dalam mengonsumsi makanan.


Pasien kanker harus mengonsumsi makanan yang sehat agar terhindar dari malnutrisi.


Demikian disampaikan Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Wiji Lestari, M.Gizi, Sp.GK(K) dalam gelaran wicara daring di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: Pakai Fitur Ini di Gojek, Traveling di Yogyakarta Makin Nyaman dan Hemat


Ia menjelaskan pentingnya asupan makanan sehat bagi pasien pengidap kanker untuk jenis apapun agar terhindar dari risiko malnutrisi.

“Nutrisi ini penting untuk pengidap kanker, baik yang baru terdiagnosis maupun sedang menjalani terapi karena pengidap kanker sangat berisiko mengalami malnutrisi,” kata Wiji .

Hal ini disebabkan karena sel kanker umumnya melepaskan zat-zat pro inflamasi atau peradangan, sehingga menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme zat gizi pada tubuh. Semakin tinggi laju metabolisme tubuh, maka semakin besar juga kebutuhan nutrisi pada tubuh.

Apabila nutrisi tubuh dari makanan sehat ini tidak terpenuhi dengan baik, pasien kanker akan lebih berisiko mengalami malnutrisi. Tidak hanya itu, risiko malnutrisi pada pasien kanker juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti efek samping terapi kanker, komplikasi atau gejala penyerta penyakit kanker, masalah psikis, dan lainnya.

Baca Juga: Nasabah Perumda BPR Bank Purworejo Lega, Klaim Penjaminan Simpanan Langsung Dibayar LPS

Jika malnutrisi berlanjut, dikhawatirkan pasien akan menderita kaheksia kanker yang bisa menjadi penyebab sekitar 20-30 persen kematian pada penderita kanker.

Kaheksia kanker ditandai dengan penurunan berat badan lebih dari 5 persen dalam 12 bulan atau kurang, kelelahan fisik atau mental dan ketidakmampuan beraktivitas normal, anoreksia, massa dan kekuatan otot menurun, hingga tanda-tanda inflamasi yang meningkat.

“Kaheksia kanker kisarannya bervariasi, tergantung jenis dan stadium atau beratnya kanker. Namun, bisa terjadi pada sekitar 70 persen penderita kanker,” kata Wiji.

Untuk menghindari risiko malnutrisi dan kaheksia kanker, Wiji mengatakan pentingnya skrining risiko malnutrisi pada pasien kanker. Skrining risiko malnutrisi harus dilakukan sedini mungkin, bahkan saat pasien baru pertama kali didiagnosis kanker agar dokter dapat memonitor status gizi pasien dan merekomendasikan makanan sehat yang tepat bagi mereka.

Baca Juga: Erick Thohir berharap influencer BUMN Kalimantan perkuat mindset untuk memaksimalkan potensi media sosial agar menghasilkan komunikasi tepat sasaran

Secara umum, pasien kanker yang masih dapat beraktivitas seperti biasa membutuhkan kalori sebanyak 30-35 kkal/kg BB/hari. Bagi pasien yang lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur, kalori yang dibutuhkan sebanyak 20-25 kkal/kg BB/hari, serta pasien obesitas membutuhkan kalori yang disesuaikan dengan berat badan ideal.

“Yang cukup tinggi peningkatan kebutuhan nutrisi pasien kanker adalah protein karena kaitannya dengan penurunan massa otot mereka,” kata Wiji.

Pasien kanker memerlukan asupan protein sebanyak 1.2-2 gr/kg BB/hari dan disesuaikan dengan fungsi ginjal serta hati pasien.

Wiji pun merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino rantai cabang (BCAA) untuk memperbaiki selera makan dan mempertahankan massa otot pasien. BCAA bisa didapat dari putih telur, ikan, ayam, daging sapi, susu, kacang kedelai, tahu, tempe, dan kacang polong.

Baca Juga: Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 tingkatkan risiko kecemasan dan depresi

Selain BCAA, pasien kanker juga bisa mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 yang bisa didapat dari ikan kembung, tuna, makarel, lele, dan salmon. Asam lemak omega-3 juga bisa didapat dengan mengonsumsi suplemen minyak ikan EPA sebanyak 2 gr/hari.

Tidak hanya itu, pasien kanker juga membutuhkan asupan lemak sebanyak 25-30 persen dari energi total, serta kebutuhan karbohidrat yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Pemenuhan makanan karbohidrat ini bisa didapat dari nasi, ubi, singkong, kentang, jagung, gandum, dan buah-buahan.

“Vitamin dan mineralnya juga perlu diberikan, tetapi jangan berlebihan karena ini kaitannya dengan beberapa interaksi terapi pengobatan,” kata Wiji.

Jika sudah terjadi gangguan makan atau tanda-tanda malnutrisi pada pasien, rekomendasi makanan sehat di atas dapat dimodifikasi dalam bentuk lebih lunak atau halus (bubur, cincang, atau blender).

Jangan sampai asupan nutrisi pasien kanker kurang dari 60 persen kebutuhan tubuhnya selama satu minggu agar pasien terhindar dari risiko malnutrisi.

Baca Juga: Ini lho pentingnya pendidikan vokasi, Kemendikbudristek : Mereka menjadi pembelajar

“Kadang-kadang ada mitos atau misinformasi yang membatasi asupan makanan pada pasien kanker. Sebetulnya tidak sepenuhnya salah, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi pasien,” kata Wiji.

Apabila pasien sudah mengalami malnutrisi berat, sebaiknya jangan batasi pasien dalam mengonsumsi makanan sehat. Wiji juga menyarankan untuk memilih makanan yang disukai pasien kanker agar mereka dapat memakannya dengan baik.

“Cairan itu harus diperhatikan karena dehidrasi bisa memperburuk kondisi pasien kanker. Jaga juga kebersihan rongga mulut pada pasien,” tutup Wiji.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X