Demam berdarah termasuk penyakit toksik dan berbahaya, begini mengatasinya

photo author
- Jumat, 24 November 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti.  (ANTARA/HO-Sutterstock)
Ilustrasi - Nyamuk Aedes Aegypti. (ANTARA/HO-Sutterstock)

Budi juga menyarankan apabila menderita demam berdarah, penderita dianjurkan untuk menuntaskan perawatan di rumah sakit supaya mendapatkan nutrisi cukup sehingga durasi demam berdarah yang diderita dapat berkurang.

"Dengan vitamin dan sebagainya itu dia bisa mengurangi, karena daya tahan tubuhnya, mungkin hanya tujuh hari saja dia sakit gitu. Mungkin hanya lima hari saja dia sakit," kata Budi.

Baca Juga: Revisi UU ITE dilakukan untuk cegah 'perilaku liar' di ruang digital

Budi menilai, perlu ada edukasi, termasuk dari media, yang diberikan kepada masyarakat agar dapat mengenali gejala demam berdarah serta melakukan respon cepat terhadap penemuan demam berdarah, seperti cara melakukan penyelidikan epidemiologis dan fogging yang benar.*

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X