harianmerapi.com - Kumpulan Kisah Nyata kali ini tentaang sialnya saat ngambil jemuran saat hujan malah terkunci.
Kisah Nyata lainnya tentang seorang ibu yang bawa anak ke pengobatan alternatif, meski ngeri tapi nyatanya berhasil.
"Hujan tiba-tiba turun," tulis Karunia Sylviany Sambas dari RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai Jalan Mayjen Sutoyo No. 21 Kota Tanjungbalai mengawal kisahnya yang ditayang di Koran Merapi.
Saya berlari buru-buru mendekati jemuran yang berada di halaman belakang. Tanpa sengaja, pintu kayu pembatas rumah dan halaman belakang terhempas keras.
Akibatnya kayu kecil penutup pintu terjatuh. Pintu tertutup. Saya pun terkunci. Hujan mulai deras dan saya merapatkan diri ke dinding rumah dengan tumpukan pakaian dalam pelukan.
Untungnya, setengah jam kemudian Ibu membuka pintu dan mendapati saya dalam keadaan basah kuyup.
Sedang Lina Armadhira warga Jalan Ketileng Indah Semarang berkisah tentang usahanya membawa anak ke pengobata alternatif.
Baca Juga: Lima Sifat Lemah Bawaan Manusia, Salah Satunya Berkeluh Kesah Lagi Kikir
"Putriku yang ke-2 yang biasa dipanggil Nazwa belum bisa jalan. Aku membawanya ke pengobatan alternatif."
Menurut Pak Haji yang menangani pengobatan, nama panggilan putriku harus diganti jadi Ayu.
Awalnya ngeri melihat cara pengobatan dengan mengambil air mendidih di atas kompor menyala, dan mengusapkannya dari punggung hingga kaki.
Anehnya putriku tidak menangis. "Ibu cukup datang tiga kali ke sini seminggu sekali," ujar Pak Haji.
Semua saran Pak Haji kami ikuti. Tepat tiga kali berobat, pulang dari sana Ayu bisa berjalan di usianya yang dua tahun tujuh bulan. Allahu Akbar. *