kesehatan

Terlambat Vaksin Kedua, Ini yang Harus Dilakukan

Jumat, 13 Agustus 2021 | 06:15 WIB
Ilustrasi vaksinasi di UMY untuk mahasiswa menerapkan sistem drive thru. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, harianmerapi.com - Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid dalam keterangannya pada Kamis (12/8/2021) mengakui alokasi penyuntikan vaksinasi Covid-19 di Indonesia dosis pertama dan kedua sedikit kurang tepat waktu disebabkan berbagai hal.

Salah satu penyebab terhambatnya alokasi penyuntikan vaksinasi Covid-19 di antaranya adalah tingginya antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksinasi sementara vaksin yang datang secara bertahap dan membutuhkan proses lanjutan sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Ada berbagai proses yang perlu dilakukan sebelum vaksin dapat sampai ke masyarakat. Ada proses karantina, lalu kontrol kualitas vaksin, hingga dikeluarkannya lot vaksin dari Badan POM, untuk memastikan keamanan dan kualitas vaksin supaya tidak menjadi masalah, sementara antusiasme masyarakat tinggi. Kita perlu berhitung secara cermat, khususnya di Pemerintah Daerah, untuk mengalokasikan berapa dosis satu dan dosis dua,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan itu.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Naik Drastis di 6 Provinsi, Satgas Minta Pemda Waspada

Dia mengatakan mekanisme alokasi vaksinasi perlu dilihat dan diperhitungkan secara jeli, mengingat vaksin diterima secara bertahap.

"Kita akan terus menerima suplai vaksin dari produsen hingga memenuhi kebutuhan 426 juta dosis vaksin. Tapi ingat, kita tidak menerimanya dalam satu waktu sekaligus," kata dr Nadia.

Lalu bagaimana jika terlambat vaksinasi dosis kedua?

Menyikapi hal itu, masyarakat diimbau tidak perlu khawatir apabila saat ini sedikit terlambat menerima vaksinasi dosis kedua.

Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, menerangkan bahwa masyarakat perlu menyadari saat ini stok vaksin Covid-19 datang bertahap.

Baca Juga: Hindari Kerumunan, Lomba Agustusan Diimbau Digelar Virtual

"Sekarang stok vaksin Covid-19 tidak banyak dan datang secara bertahap. Kondisi inilah yang membuat pemerintah memprioritaskan vaksinasi dosis pertama terlebih dahulu. Dengan vaksinasi dosis pertama, diharapkan seseorang sudah punya antibodi walau belum optimal," kata dokter yang berpraktik di Omni Hospital Pulomas dan RS Menteng Mitra Afia tersebut.

Dalam sudut pandang keilmuan, dr Dirga mencoba memberikan pengertian bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini agar di kalangan masyarakat tercipta perlindungan di level tertentu meski belum mendapat vaksinasi lengkap dua kali. Setelah itu secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin, barulah dilengkapi dengan vaksin dosis kedua.

"Tentunya ini berpengaruh terhadap proteksi yang ditimbulkan antibodi tubuh, karena seseorang akan terlindungi secara menyeluruh ketika sudah lengkap mendapatkan vaksin," kata dr Dirga.

Hanya saja jarak waktu pemberian vaksin dosis kedua memang cukup lama seperti Sinovac yang memakan waktu 28 hari setelah vaksin dosis pertama diberikan, AstraZeneca 8-12 minggu, dan Sinopharm 21 hari, yang rata-rata pemberian dosis mencapai tiga minggu lebih.

Baca Juga: Masuk Indonesia Wajib Bawa Sertifikat Vaksin

Halaman:

Tags

Terkini