Pemerintah Alokasikan Anggaran Belanja untuk 2022 Sebesar Rp2.714,2 Triliun

photo author
- Rabu, 17 November 2021 | 19:59 WIB
Tangkapan Layar - Menkeu Sri Mulyani Indrawati usai sidang kabinet paripurna membahas APBN 2022 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11).  (ANTARA/Indra Arief)
Tangkapan Layar - Menkeu Sri Mulyani Indrawati usai sidang kabinet paripurna membahas APBN 2022 di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11). (ANTARA/Indra Arief)

JAKARTA, harianmerapi.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja untuk 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Rabu (17/11/2021).

“Secara highlight (ringkasan) saja, tahun depan kita akan belanja Rp2.714,2 triliun dan ini belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.944 triliun sedangkan belanja pemerintah daerah Rp769,6 triliun,” kata Sri Mulyani usai sidang kabinet paripurna membahas APBN 2022 di Kantor Presiden.

Presiden Joko Widodo, kata Sri Mulyani, sudah memerintahkan seluruh kementerian/lembaga (K/L) untuk menyiapkan pelaksanaan agar belanja dapat segera direalisasikan sejak awal 2022. Sementara itu, Presiden Jokowi akan menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada akhir November 2021.

Baca Juga: Max Sopacua Meninggal Dunia, AHY Minta Keluarga Besar Partai Demokrat Doakan Amarhum

Presiden, kata Menkeu, juga meminta K/L untuk melakukan pencadangan anggaran minimal lima persen dari pagu anggaran untuk mengantisipasi perubahan kebijakan anggaran karena ketidakpastian masa pandemi Covid-19.

“Bapak Presiden instruksikan agar seluruh K/L memberikan atau melakukan pencadangan sehingga kalau sampai terjadi adanya situasi seperti yang kita hadapi dengan varian delta di Juli-Agustus lalu, kita tidak perlu melakukan refocusing yang membuat disrupsi di dalam pelaksanaan anggaran,” ujar dia.

Baca Juga: Peraturan Belum Lengkap, OJK Akan Atur Kembali Syarat Perizinan Pinjol

Adapun dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2022 yang disampaikan sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2022 di kisaran 5,0-5,5 persen, dibanding outlook 2021 yang sebesar 3,7-4,5 persen.

Pemerintah menyatakan APBN 2022 dirancang sebagai instrumen kebijakan fiskal yang antisipatif dan responsif, dengan tetap menjaga keseimbangan antara kemampuan kontra-siklus, dengan upaya pengendalian risiko agar keberlanjutan fiskal jangka panjang tetap dapat dijaga.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB
X