ekonomi

Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Diperkirakan Mencapai Rp 42 Triliun

Minggu, 1 Mei 2022 | 16:45 WIB
Terminal Kalideres terpantau mulai ramai oleh pemudik dengan tujuan Padang, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan diprediksi pada 26 April 2022 menjadi puncak arus mudik di terminal tersebut. (ANTARA FOTO/Fauzan)

JAKARTA, harianmerapi.com - Kalangan dunia usaha memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2022/Idul Fitri 1443 H mencapai Rp 28 triliun hingga Rp 42 triliun.

Kondisi ini diharapkan akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (1/5/2022), seperti dilansir dari Antara mengatakan, angka tersebut dihitung berdasarkan asumsi jumlah pemudik mencapai 85 juta orang dengan rata-rata tiga anggota keluarga.

Baca Juga: 4 Lokasi Wisata yang Buka Saat Lebaran di Purworejo dan Link Google Mapnya, Nomor 1 Pusatnya Seafood

"Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata rata per keluarga tiga orang, maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta saja maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun, jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta/keluarga maka potensi perputaran di kisaran Rp 42 triliun," terangnya.

Sarman menyebut angka tersebut adalah angka minimal mengingat sebagian besar keuangan masyarakat masih belum pulih.

"Uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 perse dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idul Fitri 2022 sebesar Rp 175,2 triliun yang meningkat 13,42 persen dari periode yang sama tahun 2021," ucapnya.

Baca Juga: Inilah Lima Film Drama yang Bisa Menemani Libur Panjang Bulan Mei

Adapun uang tersebut sekitar 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jogja, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku/Papua.

Perputaran uang yang sangat besar ini, menurut Sarman, akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen.

"Jika hal ini tercapai tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 persen hingga 5,5 persen. Artinya momentum Idul Fitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," ujarnya.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Jarak Jauh untuk Hari Pertama dan Kedua Lebaran Masih Tersedia Cukup Banyak

Pelaku usaha pun berharap agar masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan selama perjalanan mudik dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

"Kita belum bebas dari Covid-19, disiplin kita semua sangat diharapkan agar pascaliburan Idul Fitri tidak terjadi kasus baru lonjakan yang akhirnya akan menghambat proses pemulihan ekonomi kita," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB