ekonomi

Begini kiat pengiriman barang jelang Harbolnas agar tidak kewalahan

Selasa, 2 Desember 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi pengiriman paket jelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Senin (1/12/2025). ( ANTARA/HO-SPX Express)

Penjual perlu memastikan ketersediaan stok produk dan perlengkapan pengemasan mulai dari kardus, bubble wrap, hingga label pengiriman. Misalnya, jika biasanya Anda mengirim 50 paket per hari, siapkan setidaknya dua kali lipat jumlah tersebut untuk mengantisipasi lonjakan dari pembeli saat periode kampanye besar seperti Harbolnas. Persiapan ini membantu penjual mencegah kehabisan stok dan mengurangi potensi pembatalan pesanan dari pembeli.

Baca Juga: 474 Peserta Didik Sekolah Lansia Diwisuda, Pemkab Sleman Komitmen Perluas Jangkauan

2. Kemas dan kirim paket lebih awal

Hari puncak seperti 12.12 biasanya menjadi periode paling sibuk bagi layanan logistik. Untuk menjaga ketepatan waktu, kemas dan kirim paket sesegera mungkin setelah menerima pesanan masuk dari pembeli untuk memberi ruang bagi sistem distribusi dalam memproses paket dengan lebih cepat.

Misalnya, pesanan yang dikirim pada 10 Desember berpeluang tiba lebih cepat dibandingkan paket yang baru dikirim pada hari puncak. Langkah sederhana ini bisa meningkatkan rating toko dan kepuasan pelanggan secara signifikan.

3. Gabungkan paket sesuai dengan jenis ekspedisi dan pengiriman yang dipilih oleh pembeli

Jika toko menggunakan lebih dari satu jasa pengiriman, pisahkan paket sesuai jenis layanan yang dipilih pembeli. Pengelompokan yang tepat memastikan paket langsung masuk ke alur operasional yang sesuai saat hendak dikirimkan ke pihak jasa kirim tersebut.

Sebagai contoh, tiga paket dengan jenis pengiriman Regular dan tiga paket dengan jenis Hemat yang dikirim melalui SPX Express sebaiknya dikelompokkan dari awal untuk mempercepat distribusi dan meminimalkan kesalahan penyortiran.

Selain itu, pastikan perlindungan paket optimal dengan menggunakan bungkus gelembung (bubble wrap), potongan karton di sisi dalam kardus, serta label “Fragile” untuk produk yang rentan rusak.

Pastikan juga label pengiriman tercetak jelas, mudah dibaca, dan sesuai data sistem agar lebih mudah dikenali petugas saat proses penyortiran dan pengiriman.

Baca Juga: Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji, Penyidik KPK Sudah di Arab Saudi

Penjual bisa memanfaatkan sistem cetak otomatis di dasbor e-commerce agar data lebih konsisten dan mengurangi risiko kesalahan manusia (human error). Semakin baik perlindungan, semakin kecil risiko komplain dari pembeli.*

 

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB