Secara terpisah, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman sempat mengungkapkan pada tahun 2024, sekitar Rp960 triliun dana masyarakat Indonesia tersedot ke dalam praktik judol.
“Bayangkan uang sebesar itu bisa digunakan untuk memajukan ekonomi rakyat,” ungkap Maman di Jembrana, Bali, pada November 2024 lalu.
Menurut Maman, aliran dana yang begitu besar ke situs judol menjadi penyebab utama melemahnya modal usaha hingga daya beli masyarakat.
Menteri UMKM menilai, uang yang seharusnya berputar di pasar lokal justru menguap ke aktivitas ilegal yang tidak memberi dampak ekonomi nyata.
Baca Juga: Banjir rendam jalur rel di Semarang, sebanyak 16 perjalanan kereta api dibatalkan
“Ini bukan hanya masalah kriminal, tapi sudah menjadi ancaman serius bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” tukas Maman.
Tekanan yang Tak Kunjung Reda
UMKM selama ini dianggap menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Kendati demikian, kini mereka menghadapi tekanan dari berbagai arah
Hal tersebut, mulai dari minimarket raksasa, serbuan produk impor, hingga menurunnya daya beli akibat judi online.
Baca Juga: Kementerian Haji dan Umrah pastikan sistem pembagian kuota haji tahun 2026 transparan dan adil
Kondisi ini menuntut pemerintah untuk mengambil langkah cepat dan terukur untuk menciptakan perlindungan di tengah arus pasar dan faktor lainnya yang kian membelit UMKM di Tanah Air. *