HARIAN MERAPI - Jenius menjadi pionir perbankan digital andalan PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia), mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna, penyaluran kredit serta dana pihak ketiga yang dikelola.
Jenius yang diluncurkan pada tahun 2016 sebagai platform perbankan digital yang pertama di Indonesia, menawarkan solusi keuangan yang simpel, cerdas, dan aman bagi masyarakat digital-savvy.
Hingga akhir September 2024, jumlah pengguna Jenius meningkat 16% yoy menjadi 5,9 juta. Total penyaluran kredit Jenius melonjak 112% yoy menjadi Rp3,3 triliun, sementara dana pihak ketiga yang dikelola tumbuh 11% yoy menjadi Rp27,2 triliun.
Communications & Daya Head SMBC Indonesia, Andrie Darusman mengutarakan, Jenius terus menghadirkan fitur-fitur inovatif yang dirancang melalui proses kokreasi dengan pengguna, memperkuat posisinya sebagai life finance solution yang andal.
Jenius juga terus memperluas jangkauan dan penerimaan di kalangan masyarakat termasuk di Regional Jawa Tengah. Lebih dari 58% pengguna Jenius di wilayah ini berusia 21-30 tahun, menunjukkan popularitasnya di kalangan generasi muda.
Ditambah, segmen pengguna berusia di atas 40 tahun juga mencatatkan persentase 13,3%, mencerminkan bahwa Jenius diterima secara luas di berbagai kelompok usia. Ini menegaskan bahwa pemahaman masyarakat terhadap layanan digital semakin inklusif.
Jenius juga aktif berkolaborasi dengan komunitas Jenius Co.Create di Jawa Tengah, yang kini terdiri dari lebih 2.400 anggota aktif, melalui berbagai kegiatan seperti lokakarya dan acara interaktif yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan.
Perjalanan Bank SMBC Indonesia
PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) melayani masyarakat Indonesia sejak didirikan pada tahun 1958 dengan nama Bank Pensiunan Militer (Bapemil) sebelum berubah menjadi BTPN di tahun 1986. Mengawali bisnis yang berfokus pada layanan perbankan untuk pensiunan, SMBC Indonesia terus bertransformasi secara bertahap dan berkembang menjadi bank universal yang melayani berbagai segmen masyarakat, termasuk mikro, UKM, korporasi, serta masyarakat digital-savvy melalui Jenius.
Baca Juga: Survei OECD ungkap bahwa Indonesia miliki ketahanan ekonomi yang baik
Pada tahun 2019, BTPN resmi merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia menjadi Bank BTPN, sebelum berubah nama menjadi SMBC Indonesia pada 2024. Hal ini menjadi salah satu langkah besar bank dalam memperkuat fondasi, posisi dan kapasitas layanan keuangan di Indonesia.
Pada Agustus 2024, SMBC Indonesia secara resmi bertransformasi dari PT Bank BTPN Tbk menjadi PT Bank SMBC Indonesia Tbk. Hingga September 2024, SMBC Indonesia hadir di 32 provinsi dan 200 kota, serta melayani sekitar 11 juta nasabah.
Akuisisi OTO Group 2024