ekonomi

Dibayangi Tren Deflasi, DIY Gencarkan Kampanye Beli Produk Lokal

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:30 WIB
Sejumlah difabel yang tergabung dalam komunitas Difabel Zone memproduksi batik tulis di workshop Dusun Bajang. (Yusron Mustaqim)

 

HARIAN MERAPI - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggencarkan kampanye beli produk lokal di berbagai event untuk menjaga ekosistem UMKM menghadapi tren deflasi nasional yang telah berlangsung selama lima bulan berturut-turut.

"Kami coba jaga dengan kampanye 'ayo belanja produk lokal kita sendiri, ayo kita melarisi produk UMKM kita sendiri'," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan dikutip dari Antara di Yogyakarta, Rabu (9/10).

Menurut Wisnu, Pemda DIY terus berupaya merangsang masyarakat serta berbagai instansi untuk lebih memprioritaskan belanja produk UMKM lokal ketimbang barang impor.

Baca Juga: Tren deflasi berlanjut, pemerintah harus bisa dongkrak pendapatan warga

"Sekarang kami juga mengeluarkan banyak diskon, kemudahan-kemudahan atau banyak event yang membuat masyarakat itu kemudian bisa konsumtif terhadap produk lokal," ujarnya.

Selain itu, lanjut Wisnu, berbagai kegiatan seni dan budaya juga banyak digelar untuk memancing kunjungan wisata serta kegiatan "Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE)" tetap ramai di Yogyakarta.

"Tujuannya merangsang masyarakat kemudian bisa konsumtif dan harapannya ekonomi bisa tetap tumbuh dan bergerak," terangnya.

Baca Juga: Menyiapkan Biaya Kuliah Anak Sejak Dini, Mulai dari Jalur Prestasi hingga Asuransi Dwiguna

Menghadapi potensi penurunan daya beli masyarakat, menurut Wisnu, Dinas Koperasi dan UKM DIY meminta pelaku UMKM mengantisipasi dengan tetap kreatif dan inovatif serta lebih jeli melihat peluang pasar.

"Harus jeli melihat keadaan tapi tetap kreatif dan harus terus inovatif, karena kalau gejolak ekonomi ini berlaku secara nasional, kita harus bisa berhati-hati, jangan sampai ekonomi ini lesu," ungkapnya.

Untuk memperkuat ekosistem UMKM, Pemda DIY telah menyediakan aplikasi SiBakul Jogja sebagai market hub sekaligus sarana edukasi UMKM lokal. Wisnu menyebut tidak kurang 350 ribu UMKM di DIY telah bergabung di dalam aplikasi SiBakul.

Baca Juga: Whoosh angkut 4.770.980 orang, KAI Group angkut 338,14 juta penumpang hingga Triwulan III 2024

BPS mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi 0,12 persen (month-to-month/mtm) pada September 2024. Tren deflasi ini telah berlangsung sejak Mei 2024, dengan rincian deflasi 0,03 persen pada Mei, 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, dan 0,03 persen pada Agustus.

Adapun, inflasi tahunan tercatat sebesar 1,84 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (year-to-date/ytd). Untuk wilayah DIY, BPS juga mencatat perekonomian setempat mengalami deflasi pada September 2024 sebesar 0,10 persen (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 1,85 persen (yoy). *

Halaman:

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB