ekonomi

Beras stabil di harga tinggi, ini beberapa langkah yang dilakukan Bulog

Kamis, 11 Januari 2024 | 21:25 WIB
Foto Arsip. Pekerja di gudang Bulog Randugarut, Kota Semarang, mengangkut beras impor asal Kamboja yang tiba melalui PPelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis. (ANTARA/I.C. Senjaya)

HARIAN MERAPI - Bulog tidak berencana untuk menyesuaikan kembali Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di tengah tren harga beras yang masih fluktuatif dan cenderung naik hingga awal tahun 2024.

“HET tidak (diubah) karena faktornya fundamental, faktor ada di produksi maka mengubah HET tidak terlalu punya dampak (pada penurunan harga beras),” kata Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Menaikkan HET, disebutnya justru akan menjadi pembenaran terhadap harga beras yang stabil naik dan juga pembenaran terhadap penjualan beras yang jauh di atas HET yang seharusnya hanya Rp10.900 per kg untuk beras medium.

“Jelas sekarang dilanggar kan. Kalau HET naik, pasti dikira seperti pembenaran kenaikan harga. Ya sudah kita usahakan strategi yang disiapkan, pemerintah terus memastikan program bantuan pangan untuk 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) itu tidak gelisah dan ada,” ucapnya seperti dilansir Antara.

Baca Juga: PWI DIY audiensi dengan Pj Wali Kota Yogyakarta dalam rangka persiapan peringatan HPN 2024

Bayu menjelaskan stok beras saat ini cukup tersedia, namun memang harganya masih dan stabil di harga tinggi. Hal itu setidaknya disebabkan oleh tiga hal, pertama produksi gabah dalam negeri yang memang masih terbatas akibat adanya El Nino dan mundurnya masa panen.

Kedua, biaya input produksi seperti pupuk yang masih mahal. Sedangkan faktor ketiga adalah kebijakan negara-negara penghasil beras yang membatasi impor yang kemudian berdampak pada kenaikan harga.

Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium nasional adalah Rp13.310 per kg. Harga tersebut cenderung sejak awal tahun yang berkisar Rp13.200 per kg.

Mengenai HET, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menetapkan berdasarkan sistem zonasi. Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi HET beras medium sebesar Rp10.900. per kg.

Kemudian Zona 2 yang meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, Kalimantan ditetapkan sebesar Rp11.500. Lalu untuk Zona 3 yang terdiri dari Maluku dan Papua sebesar Rp12.900.(*)

 

 

Tags

Terkini

INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG

Selasa, 16 Desember 2025 | 18:40 WIB