HARIAN MERAPI - Harga jual kambing dan domba saat ini mulai bergerak naik, seiring mendekatnya hari raya Iduladha 2025 pada Juni nanti. Hal ini pun membuat peternak bisa bernapas lega, setelah setahun lalu harus prihatin.
Mulai naiknya harga jual kambing dan domba menjelang hari raya Iduladha 2025, tentu saja membuat para peternak sumringah. Mereka pun mulai melakukan berbagai persiapan jelang hari kurban nanti.
Menurut peternak, naiknya harga jual kambing dan domba terjadi sejak Lebaran lalu, dan terus naik seiring hari raya Iduladha 2025 yang semakin dekat.
Baca Juga: Permainan tradisonal Indonesia perlu dipekenalkan ke audiens global
Ari Wibowo, peternak domba di Mlati Sleman Yogyakarta, mengatakan saat ini harga jual domba naik sebesar Rp200-300 ribu per ekor.
"Harga mulai naik sejak Lebaran, dan akan terus naik hingga Iduladha 2025, nanti," katanya saat ditemui di kandangnya, Sabtu (12/5).
Ari Wibowo mengungkap, naiknya harga domba pedaging sejak Lebaran 2025 lalu sangat menolong nasib para peternak seperti dirinya.
"Sebab, setahun sebelum Lebaran lalu peternak benar-benar harus prihatin karena harga jual yang sangat rendah," ujarnya.
Dia menyebut, harga normal domba pedaging pada setahun lalu Rp1 juta per ekor turun menjadi Rp600 ribu.
Baca Juga: Permainan tradisonal Indonesia perlu dipekenalkan ke audiens global
Menurut Ari Wibowo, situasi harga tersebut bisa membuat peternak gulung tikar jika tidak pandai menyiasati keadaan. Sebab, harga pakan pabrikan tetap mahal.
Dia mengatakan, harga pakan pabrikan seperti bran pollard sebesar Rp195 ribu per karung isi 50 kilogram. Dan, konsentrat Rp5.000 per kilogram.
Menurut Ari Wibowo, pakan pabrikan sangat dibutuhkan untuk penggemukan hewan ternak atau komboran. Hal ini agar hewan ternak punya daging dan berbobot.
"Karena itu, peternak harus kreatif menyiasati harga pakan di saat harga jual ternak turun drastis," katanya.