HARIANMERAPI-Kebutuhan beras di Sukoharjo selama puasa Ramadan dan Idul Fitri tahun 2025 dipastikan aman. Kepastian tersebut setelah petani disejumlah wilayah panen padi dengan hasil melimpah. Di sisi lain stok beras daerah dipasaran banyak. Kabupaten Sukoharjo sendiri sejak beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan angka surplus beras mulai 130 ribu ton hingga terakhir naik menjadi 150 ribu ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, Sabtu (1/3/2025) mengatakan, petani di sejumlah wilayah meliputi Kecamatan Tawangsari, Weru, Bulu, Bendosari dan Baki sudah panen padi musim tanam I (MT I). Para petani tersebut panen lebih dulu setelah sebelumnya melakukan tanam padi awal. Hasil panen padi melimpah dengan kualitas baik.
Gabah hasil panen padi petani juga mampu diserap Bulog dengan nilai tinggi sesuai ketetapan pemerintah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram. Kondisi tersebut membuat petani bersemangat terus tanam padi pada MT II.
Hasil panen padi petani tersebut menjadi sumber tambahan pangan daerah. Kebutuhan beras pada puasa Ramadan dan Idul Fitri 2025 dipastikan tinggi. "Kebutuhan beras pada puasa Ramadan dan Idul Fitri 2025 dipastikan aman. Stok pangan daerah melimpah dan beras tersedia banyak dipasaran. Itu terjadi karena panen padi petani juga melimpah," ujarnya.
Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo terus mendorong petani untuk tetap tanam padi sebagai sumber penyediaan pangan daerah. Petani dibantu pemerintah dari penyediaan sarana dan prasarana pertanian hingga pendampingan penanganan serangan hama. Termasuk juga bantuan terkait sistem penjualan gabah hasil panen dengan melibatkan Bulog.
"Kebutuhan pangan daerah khususnya beras sudah terjamin di Kabupaten Sukoharjo. Petani terus didorong mewujudkan swasembada pangan nasional," lanjutnya.*