YOGYA (HARIAN MERAPI) - Rencana National Paralympic Committee (NPC) pusat untuk membuat kartu bukti klasifikasi bagi atlet penyandang disabilitas di Indonesia, mendapat dukungan dari NPC DIY. NPC DIY menyetujui jika pemberlakukan kartu klasifikasi tersebut diterapkan sehingga memudahkan ketika proses pendaftaran atlet pada Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI-2021 di Papua mendatang.
Menurut Ketua Umum NPC DIY, Hariyanto, pihaknya mendukung adanya rencana NPC pusat untuk membuat kartu klasifikasi disabilitas. Melalui kartu tersebut, maka atlet tidak perlu melakukan proses klasifikasi sebelum mengikuti sebuah kejuaraan atau even olahraga, termasuk Peparnas.
“Selama ini kan para atlet penyandang disabilitas diharuskan untuk mengikuti klasifikasi oleh panitia ketika akan mengikuti kejuaraan. Jadi kami nilai jika sudah ada kartu klasifikasi itu, tak perlu lagi ada proses klasifikasi sebelum mengikuti kejuaraan. Ya istilahnya bisa lebih memudahkan lah,” terangnya di Yogya, kemarin.
Meski demikian, Hariyanto tetap memberikan sedikit masukan jika NPC pusat akan memberlakukan kartu klasifikasi tersebut. Apabila kartu klasifikasi tersebut benar-benar direalisasikan, maka terdapat masa berlaku dari kartu tersebut sekaligus ada peninjauan terhadap atlet yang bersangkutan.
Selain itu, Hariyanto juga menyebutkan bahwa dengan adanya kartu klasifikasi tersebut, atlet tak hanya dimasukkan dalam klasifikasi tertentu tapi juga ditentukan untuk bisa bermain pada nomor apa saja. “Memang selama ini atlet harus menjalani klasifikasi dulu sebelum ikut kejuaraan. Jadi kalau memang sudah ada kartu klasifikasi ini, memudahkan atlet untuk tidak perlu menjalani klasifikasi. Namun berbeda kalau atlet baru ya memang harus melalui klasifikasi dulu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Hariyanto mengungkapkan, kontingen DIY pernah mengalami kendala terkait proses klasifikasi sebelum mengikuti sebuah even olahraga. Saat itu salah satu atlet pelajar DIY tak bisa mengikuti kejuaraan tersebut karena tidak lolos proses klasifikasi.
“Padahal saat dilakukan tes oleh dokter, atlet yang bersangkutan akhirnya dinyatakan bisa bertanding. Keberadaan kartu ini nantinya bisa mengurangi berbagai kerancuan sebelum pertandingan, termasuk membuat atlet yang sudah jauh-jauh datang ingin berlomba, akhirnya tidak bisa main, kan kasihan,” ungkapnya. (Oro)