-
YOGYA (HARIAN MERAPI) - Dampak penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua menjadi tahun 2021 mendatang, turut membuat sejumlah proses dihentikan. Seperti salah satunya pendaftaran atlet atau entry by name yang seharusnya saat ini berlangsung, yakni mulai 20 April hinga 19 Juli mendatang.
Menurut Anggota Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI DIY, Wesley H Tauntu, saat ini tahapan yang dilalui kontingen peserta PON memasuki tahap kedua atau entry by name. “Tahap pertama yakni entry by number sudah dilalui, dimana kami sudah mendaftarkan seluruh atlet DIY termasuk cadangan, yakni berjumlah 155 atlet serta 54 pelatih. Untuk tahap kedua, entry by name masih menunggu informasi dari KONI pusat maupun PB PON,” terangnya di Yogya, kemarin.
Dengan adanya penundaan proses entry by name yang belum ditentukan kapan dibuka, Wesley mengatakan bahwa pihaknya bisa memanfaatkan waktu jeda saat ini untuk melakukan verifikasi ulang data para atletnya.
“Dengan kelonggaran waktu ini, bisa kami jadikan kesempatan mendata kembali para atlet yang akan kami daftarkan. Karena untuk entry by name ini yang didaftarkan hanya atlet yang sudah pasti tampil, tak ada atlet cadangan lagi. Makanya harus benar-benar dipastikan data finalnya,” katanya.
Lebih lanjut, Wesley menyebutkan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan di website panitia PON untuk proses entry by name. “Sudah kami cek, sistemnya tak bisa dibuka. Kalau lihat hasil bisa tapi untuk input data tidak bisa. Karena dari pendaftran PB PON memang informasinya entry by name dihentikan dulu,” ujarnya.
Terkait informasi tersebut, Wesley pun sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terutama para atlet, pelatih dan pengurus cabang olahraga (cabor). “Sudah kami sampaikan ke cabor terkait info ini. Untuk itu kami sekaligus melakukan koordinasi lebih lanjut untuk verifikasi ulang data atlet yang akan dikirim nantinya. Kalau untuk dibukanya lagi entry by name dari PB PON, kami masih tunggu info lebih lanjut,” imbuhnya. (Oro)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi
