SLEMAN (MERAPI) - Perekrutan gelandang asal Liberia, Zah Rahan yang menutup aktivitas transfer PSS Sleman ternyata berbuntut panjang. Alfonso de La Cruz membantah dirinya dicoret dari tim setelah kedatangan Zah Rahan. Ia juga mengaku sampai saat ini masih menjadi bagian dari tim yang bakal dibesut Dejan Antonic itu.
“Saya masih jadi bagian dari tim ini kok. Kami akan bicara dengan manajemen soal ini. Kami akan bicara,” kata Alfonso Minggu (1/3) malam. Namun, nama Alfonso memang tidak ada dalam daftar pemain yang dirilis secara resmi melalui media sosial resmi klub. Pemain belakang yang diperkenalkan hanya Bagus Nirwanto, Arthur Kurniawan, Derry Rachman, Samsul Aris, Aaron Evans, Asyraq Gufron, Zamzani, dan Efdal Prasetyo. Peraturan PT LIB tentang kuota pemain asing cukup tegas, tiga pemain berpaspor non asia, satu berpaspor asia. Dari peraturan itu pernyataan Alfonso cukup membuat pengelolaan klub menjadi kembali dipertanyakan.
Plt Manajer PSS, M Eksan, tak bisa bicara banyak karena ia sendiri minim informasi sejak kedatangan investor baru. Sementara CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS) Fatih Chabanto juga tak kunjung bicara secara terang benderang, tentang apa yang terjadi. “Tunggu rilis saja, tunggu rilis saja,” katanya mengulang-ulang komentar sejak beberapa hari lalu.
Di tengah kondisi ini, tim pelatih punya tugas yang cukup berat. Mereka tidak hanya membenahi kelemahan taktik sebelum menjamu Tira Persikabo pekan depan di Stadion Maguwoharjo. Tim pelatih yang sementara dikomandoi Suwandi dan Danilo Fernando itu juga wajib menjaga mental dan fokus pemain agar tak terpengaruh dengan isu-isu di luar pertandingan seperti masalah Alfonso dengan manajemen.
Danilo sendiri mengakui hal itu. “Ya memang kami ingin bagaimana caranya agar pemain tidak terpengaruh dengan hal yang enggak penting di luar game,” tegas Danilo.
Sementara itu selama satu pekan ke depan tim pelatih akan memperbaiki kelemahan yang terlihat saat PSS bertandang ke Stadion Andi Matalatta menghadapi PSM Makassar yaitu antisipasi bola mati. Dua gol PSM dalam laga yang berkesudahan 2-1 itu sendiri dicetak melalui bola mati. Gol pertama lewat tendangan bebas Ferdinand Sinaga lalu sundulan Husein El Dor menyambar umpan tendangan bebas. Suwandi mengaku sudah memprediksi kelemahan itu namun tidak menyangka para pemain PSM bisa mengeksploitasinya. “Ke depan kami perbaiki untuk antisipasi bola mati. Sebenarnya sudah sempat diprediksi, tapi hasilnya seperti itu,” kata Suwandi. (Des)