SLEMAN (HARIAN MERAPI) - Eks CEO PT Putra Sleman Sembada (PSS) Viola Kurniawati pamitan ke awak media di sebuah rumah makan bilangan Jalan Affandi, Selasa (3/9) siang. Selain mengucapkan terima kasih pada awak media DIY yang membantu penyebaran informasi tentang PSS Sleman selama ia menjabat CEO, Viola juga melayani pertanyaan teman-teman media tentang sebab yang membuat dirinya mengundurkan diri.
Salah satunya adalah banyaknya kewajiban yang harus ia selesaikan. "Saya kan disuruh jadi sopir, tapi kalau tidak ada bensinnya bagaimana," kata Viola.
Viola resmi mundur setelah menyampaikan surat resmi kepada Direksi PT PSS tertanggal 16 Agustus 2019. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PSS memutuskan Viola tidak lagi aktif sebagai CEO PSS per tanggal 31 Agustus 2019. Viola ditunjuk menjadi CEO PSS pada 18 Mei 2019 dan dia menjadi satu-satunya CEO perempuan di kompetisi Liga 1. Meski demikian dirinya berterima kasih pada jajaran direksi dan komisaris, khususnya Soekeno, yang telah memberikan pengalaman memimpin perusahaan yang memayungi Laskar Sembada di Liga 1.
"Kesempatan seperti ini baru saja dapatkan di Sleman. Saya terus terang berterima kasih kepada Pak Soekeno, beliau yang benar-benar mengajak saya ke Sleman dan dipercaya untuk menjabat posisi CEO. Di dunia sepakbola belum banyak anak muda yang diberi kepercayaan, dan saya salah satu orang yang beruntung pernah ada di posisi ini," sambung Viola.
Viola pergi meninggalkan warisan pada tim. Ia sudah menyusun program perusahaan selama tiga tahun, termasuk aset fisik dan non fisik. Ia memberikan contoh perkembangan sepakbola di Sleman melalui akademi yang ia prediksi bakal mendapat lisensi AFC dalam waktu dekat dan mengajak suporter dan seluruh stake holder dekat dengan dunia digital dengan membuat aplikasi. Gagal atau tidaknya program ia serahkan seluruhnya pada para penikmat sepakbola di Sleman.
"Soal pondasi silakan orang lain saja yang menilai. Saya sudah buat roadmap 3 tahun bagi PSS. Soal aset baik fisik dan nonfisik. Ada akademi yang disiapkan untuk proyeksi jangka panjang, bukan hanya sekadar melengkapi syarat. Dua sampai tiga tahun ke depan saya pun memiliki gambaran kalau klub ini sudah mendapat lisensi klub profesional AFC. Memang belum terlihat, tapi saya berharap ada hasilnya untuk jangka panjang nanti," katanya. (Des)