BOGOR (HARIAN MERAPI) - Lemahnya antisipasi bola mati jadi sebab gagalnya PSS Sleman mencuri angka dari tuan rumah Tira Persikabo, Senin (19/8). Dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor, Laskar Sembada menyerah 1-3.
Usai unggul cepat lewat tendangan penalti menit ke-3 melalui Ciro Henrique Alves, Tira mencetak gol kedua melalui tandukan kepala Khurshed Beknazarov yang tak terkawal di menit 11 setelah menerima umpan tendangan sudut. PSS yang sempat memperkecil kedudukan melalui Kusheda Hari Yudo kembali melakukan kesalahan sama saat tuan rumah mencetak gol ketiga. Osas Saha yang mencatatkan nama di papan skor menanduk umpan Ciro dari tendangan bebas tanpa pengawalan dari lini belakang Laskar Sembada.
Seto Nurdiyantoro, pelatih kepala PSS, mengakui kelemahan para pemainnya dalam pertandingan kemarin. Mereka lengah terhadap pergerakan Saha dan Beknazarov yang leluasa menerima umpan dari bola mati. Seto mengatakan absennya sejumlah pemain pilar, seperti Alfonso de La Cruz, Bagus Nirwanto, dan Asyraq Gufron di lini belakang sangat memengaruhi kerapatan barisan pertahanan mereka. Beda cerita ketika PSS diperkuat Alfonso karena kuat dalam duel udara.
"Kami lemah dalam mengantisipasi bola mati, tadi dua gol pemain lawan tanpa pengawalan. Seharusnya rapat tapi ternyata tidak. Tidak apa-apa, kami dalam kondisi kurang baik karena pemain absen dan setelah ini kami perbaiki lagi karena lawan berikutnya juga cukup berat," kata Seto usai pertandingan, kemarin.
Sebenarnya PSS mampu mengimbangi permainan Tira yang tampil dengan kekuatan penuh. Tanpa Brian Fereirra dan Batata, lini tengah PSS yang menurunkan Nerius Alom, Dave Mustaine, dan Sidik Saimima mampu merepotkan trio Manahati Lestusen, Loius Parfait, dan Wawan Febrianto dengan tempo yang tidak terlalu cepat. Absennya Brian terasa ketika penyerang mereka dimatikan dalam kotak penalti. Tidak ada pemain yang mampu melakukan tendangan jarak jauh sebagus Brian. Selama 90 menit pertandingan, hanya Irkham Mila yang melepaskan tembakan jarak jauh berbahaya ke gawang tuan rumah.
"Saya akui dua gol cepat itu bikin mental pemain jatuh. Kami coba perbaiki dan bisa mengimbangi, aliran bola lancar tapi kami kebobolan lagi gol ketiga dengan cara yang sama. Di pertandingan lain kami juga sempat kebobolan dengan cara yang begini, pasti ada evaluasi besar tentang lini pertahanan," sambung Seto.