KARANGANYAR (MERAPI) - Terate Tarung Bebas (Tebas) Camp Karanganyar keluar sebagai juara umum ajang terbuka Tarung Bebas Amatir se-Jawa Bali pada Sabtu-Minggu (15-16/6). Sebanyak 23 petarung menyabet 15 medali emas dan delapan medali perak.
“Perolehan medali ini melampaui target 13 emas. Petarung senior dan junior camp, sangat puas dengan kejuaraan. Kami selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih ke berbagai pihak, terutama para lawan,” kata Pelatih Tebas Camp Karanganyar, Darmanto, Rabu (19/6).
Jumlah petarung Tebas Camp terhitung paling banyak dibanding seluruh petarung di ajang tersebut. Tercatat, 217 petarung asal 49 camp asal Jawa, Bali hingga Papua berlaga di sudut biru vs merah ring tarung bebas. Tak semua jagoan Tebas camp menang gemilang. Sebagian memenangkannya dari poin unggul. Begitu pula kekalahan yang tidak telak.
“Ada yang menang KO, ada pula menang karena poin. Sedangkan untuk kekalahannya, sama. Kami merasakan seluruh lawan lebih hebat dibanding event tarung bebas di Purbalingga pada musim lalu,” katanya.
Ia menyebut runner up, yakni Hans Academy Solo, termasuk paling tangguh. Secara internal, ia mengacungi jempol para petarungnya yang mampu menumbangkan lawan, meski baru perdana naik ring terbuka.
Berdasarkan evaluasinya, fisik para petarung Terate Tebas masih kurang terpantau. Minimnya anggaran karantina mempengaruhi perlakuan ideal tersebut. Para petarungnya hanya mengandalkan latihan rutin secara mandiri selama Ramadan dan pengalaman bertarung amatir.
"Baru kali pertama sebagai tuan rumah. Kalau diminta lagi, siap. Mohon berbagai pihak suport dan dukungan untuk menyelenggarakannya," katanya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono berharap olahraga tarung bebas terus berkembang.
Ia meyakini olahraga itu membangun rasa percaya diri dan sportivitas. “Boleh tawuran tapi di ring. Semoga event berikutnya bisa di Karanganyar lagi. Nanti akan ditata lebih hebat lagi. Supaya Karanganyar ikut andil mengembangkan tarung bebas yang sudah naik daun,” katanya. (Lim)
