EVALUASI DAN SISTEM PROMOSI-DEGRADASI - Jumlah Atlet Puslatda DIY Berubah

photo author
- Senin, 13 Mei 2019 | 10:30 WIB

-

YOGYA (MERAPI) - Jumlah atlet DIY yang masuk dalam program Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) menghadapi Pra-PON maupun PON 2020 mengalami perubahan. Hal tersebut terjadi setelah adanya evaluasi melalui sistem promosi dan degradasi yang dilakukan oleh KONI DIY dengan melibatkan pelatih dari cabang olahraga (cabor) yang bersangkutan.

Menurut Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, terdapat perubahan atlet setelah dilakukan evaluasi. "Jadi memang ada atlet yang kami degradasi tapi ada pula atlet yang dipromosikan. Itu berdasarkan evaluasi dari prestasi dan hasil latihan para atlet sendiri," tuturnya di Yogya, Minggu (12/5).

Dijelaskan Djoko Pekik, pada Puslatda tahap sebelumnya, terdapat 162 atlet yang terdiri atas 50 atlet level 1 dan 112 atlet level 2. Sedangkan pada tahap selanjutnya, terdapat peningkatan jumlah atlet menjadi 168 orang. Akan tetapi, justru atlet pada level 1 mengalami penurunan menjadi 44 orang, sementara atlet level 2 malah meningkat menjadi 124 orang.

"Kalau soal jumlah atlet Puslatda, sebenarnya dari kami menginginkan agar tetap 162 orang. Namun ada usulan dari pengda cabor (cabang olahraga) agar ada penambahan berdasarkan hasil evaluasi sehingga totalnya menjadi 168 orang. Yang level 1 turun tapi untuk level 2 malah bertambah," jelasnya.

Terdapat 6 atlet level 1 yang terdegradasi. Hal itu disebutkan Djoko Pekik, karena dari evaluasi prestasi memang ada penurunan dan latihan juga kurang optimal. Selain itu, adapula atlet yang pindah sehingga jumlahnya berkurang.

"Ada satu atlet yang terdegradasi dari cabor tenis lapangan, Aditya Hari Sasongko. Sebenarnya dia jadi salah satu andalan kami untuk meraih medali tapi ternyata malah pindah sehingga secara otomatis sudah terdegradasi. Harapannya atlet lain bisa meraih hasil maksimal di Pra-PON maupun PON nantinya," bebernya.

Lebih lanjut, Djoko Pekik berharap agar para atlet yang masuk program Puslatda ini bisa melakukan latihan dengan maksimal. Terlebih pada bulan Juni mendatang sudah ada cabor yang melaksanakan Pra-PON. "Dari jadwal yang kami terima, sudah ada cabor yang mulai Pra-PON bulan Juni. Jadi ya memang harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Meski puasa ya tetap latihan intensif agar hasilnya juga maksimal," lanjutnya. (Oro)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: admin_merapi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Aston Villa Bantai Manchester United 2-1

Senin, 22 Desember 2025 | 06:00 WIB

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
X