SLEMAN (MERAPI) - Regulasi PT LIB yang mewajibkan tiap tim peserta Liga 1 mempunyai tujuh pemain U-23 dalam tim direspons PSS Sleman dengan mengakhiri kerjasama dengan Suhandi, eks gelandang PSMS Medan. Pemain berusia 27 tahun tersebut dipulangkan sejak pekan lalu. Namun manajemen membantah bahwa alasan diakhirinya kerjasama dengan Suhandi disebabkan karena ingin mendaratkan pemain berusia di bawah 23 tahun agar sesuai dengan regulasi.
Retno Sukmawati, Manajer PSS, berdalih alasannya karena Suhandi terikat kedinasan dengan TNI. "PSS dan Suhandi harus berpisah karena alasan kedinasan kok karena statusnya anggota aktif TNI. Sejak pekan lalu sudah tidak di Sleman," kata Retno.
Selain Suhandi, PSS juga dikabarkan batal merekrut Aldino Herianto. Striker berusia 30 tahun tersebut yang diklaim manajemen segera menandatangani kontrak ternyata kembali bergabung dengan PSMS Medan. Tidak ada komentar dari manajemen terkait kabar ini. Namun status Aldino yang kembali merapat ke PSMS telah diinformasikan manajemen PSMS sejak Minggu (21/4). "Dia berubah pikiran setelah sempat pamit ke PSMS. Harga kami masih sama dengan yang ditawarkan sebelum dia pamit. Lega juga kami akhirnya dia tidak jadi ke PSS. Hari ini (kemarin) dia datang," jelas Mulyadi Simatupang selaku penanggung jawab PSMS.
Saat ini PSS mempunyai lima pemain yang berusia di bawah 23 tahun yaitu Arsyad Yusgiantoro, Arie Sandy, Irham Milla, Sidik Saimima, dan Irsan Lestalulu. Dugaan batalnya dua pemain ini ke PSS karena manajemen memikirkan regulasi PT LIB makin kuat. Namun di sisi lain tim pelatih belum punya nama pemain U-23 yang akan didatangkan mengisi posisi gelandang yang ditinggalkan Suhandi dan striker yang batal bergabung, Aldino. Seto juga belum memutuskan kriteria untuk pemain yang akan datang.
"Belum tahu seperti apa kriterianya, apa mau serius atau cuma mengisi skuad. Waktu kick off makin dekat, selain skuad belum lengkap kita juga harus uji coba. Semoga saja semua bisa dibereskan dalam waktu dekat," harap pelatih yang bakal berlisensi AFC Pro ini.
Adapun untuk uji coba tampaknya Seto tak perlu khawatir lagi. Pasalnya Badak FC telah menginformasikan ke publik bahwa mereka akan bertandang ke Stadion Maguwoharjo pada 27 April mendatang guna mencicipi kekuatan Laskar Sembada. Mulanya Badak FC mengagendakan uji coba dengan PSS 20 April lalu namun tidak mendapat izin dari Polda DIY. Sayang, manajemen bungkam terkait kabar baik yang ditunggu publik ini, berbeda dengan manajemen Badak yang mau membuka diri terhadap informasi yang dibutuhkan publik. "Tanggal 27 nanti lawan PSS di Sleman pasti setelah tanggal 20 kemarin tidak mendapat izin," tegas Direktur Teknik Badak FC Jaino Matos. (Des)
