JAKARTA (MERAPI) - Juara Liga 2 2018, PSS Sleman harus menjalani sanksi dua kali laga kandang tanpa penonton saat berlaga di Liga 1 2019. Selain itu Laskar Sembada juga mendapat hukuman denda Rp 150 juta. Hal itu diputuskan dalam sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Kamis (6/12) lalu.
PSS mendapat sanksi karena pelanggaran penyalaan flare pada laga final Kompetisi Liga 2 di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (4/12) lalu. Dalam laga final melawan Semen Padang yang dimenangi Laskar Sembada dengan skor 2-0 tersebut, suporter PSS menyalakan flare saat laga belum berakhir. Pertandingan pun sempat terhenti beberapa saat.
“PSS dihukum larangan menggelar pertandingan home tanpa penonton sebanyak 2 (dua) pertandingan dan denda Rp 150.000.000,” tulis rilis Komdis PSSI yang dilansir situs resmi PSSI (pssi.org), kemarin.
Manajer PSS, Sismantoro ketika dihubungi Merapi belum mau berkomentar banyak soal sanksi tersebut. “Belum ada kabar soal sanksi untuk PSS, baru dengar dari media,” kata Sismantoro tadi malam.
Selain PSS, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai panitia penyelenggara laga final Liga 2 juga mendapat sanksi denda Rp 50 juta. Komdis menganggap PT LIB gagal memberikan rasa aman dan nyaman saat final PSS vs Semen Padang.
PT LIB juga didenda Rp 50 juta dengan pelanggaran yang sama saat laga perebutan tempat ketiga Liga 2 antara Persita Tangerang melawan Kalteng Putra di Stadion Pakansari yang digelar sebelum final.
Sedang Persita mendapat hukuman berat yakni laga kandang tanpa penonton sebanyak lima pertandingan. Selain itu suporter dilarang mendampingi tim saat laga tandang sebanyak lima kali. Pelanggaran yang dilakukan Laskar Cisadane adalah suporternya turun ke lapangan yang membuat pertandingan terhenti.
Sidang Komdis PSSI juga menjatuhkan denda kepada PSIS Semarang sebanyak Rp 45 juta karena pelemparan botol saat timnya bertanding melawan Persipura Jayapura. PSMS Medan didenda Rp 150 juta karena penyalaan flare saat melawan Persebaya Surabaya. Panpel PSMS juga didenda Rp 50 juta.
Bali United mendapat hukuman pertandingan kandang tanpa penonton sebanyak dua kali dan denda Rp 200 juta karena penyalaan flare yang mengakibatkan pertandingan terhenti saat melawan Persija Jakarta. Panpel Bali United juga mendapat sanksi denda Rp 200 juta.
Sementara PSM Makassar didenda Rp 100 juta karena pelemparan botol dan nyanyian tak patut saat laga melawan tuan rumah Bhayangkara FC. Sedang pemain PSM, Hasan Kipuw yang bertindak tak sportif mendapat larangan bermain dua kali dan denda Rp 20 juta. Masih dalam laga yang sama, pemain Bhayangkara FC, Elio Bruno juga mendapat sanksi larangan dua kali laga dan denda Rp 20 juta.
Pada laga PSMS vs PS Tira, pemain PSMS, Shohei Matsunaga dihukum larangan tampil dalam dua kali laga dan denda Rp 10 juta. Hukuman dijatuhkan karena bermain tidak sportif. (Nef/Des)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi