-
Rapat bersama jajaran manajemen dan perwakilan suporter PSS Sleman serta PSIM Yogya dengan Polda DIY. DEPOK (MERAPI)- Guna menghindari potensi kerusuhan dan aksi anakrkisme, laga derby DIY antara tuan rumah PSS Sleman kontra PSIM Yogya dalam lanjutan Kompetisi Liga 2 Indonesia di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Rabu (10/10) mendatang dipastikan digelar tanpa penonton. Pihak manajemen serta suporter kedua tim menyepakati hal itu dalam pertemuan bersama Polda DIY di Mapolda DIY, Senin (8/10). "Dari hasil kesepakatan antara kedua suporter, kita putuskan bahwa pertandingan besok (Rabu) tanpa suporter. Kita cooling down dulu, bola boleh bertanding tapi tanpa suporter," ujar Karo Ops Polda DIY, Kombes Pol Imam Prijantoro usai menggelar rapat bersama jajaran manajemen dan perwakilan suporter PSS Sleman serta PSIM Yogya di Gedung Serbaguna Polda DIY, kemarin. Kendati demikian, ujarnya, pihaknya tetap akan melakukan pengamanan di dalam dan luar stadion. Hal tersebut guna menciptakan situasi yang kondusif selama pertandingan berlangsung, sehingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan. "Kita juga akan sterilkan penonton yang berada di luar stadion, kita juga larang adanya konvoi. Kalau suporter nekat, kita akan lakukan tindakan tegas," jelasnya. Kombes Imam menegaskan suporter tetap bisa menyaksikan pertandingan derby DIY lantaran rencananya akan disiarkan secara langsung melalui televisi. "Para suporter bisa nonton pertandingan lewat televisi di rumah masing-masing, dan memberi dukungan tim masing-masing bertanding," katanya. Komandan Brimob Polda DIY Kombes Pol Dadang Raharja menambahkan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika suporter nekat berbuat rusuh. Pasalnya ia tidak mau peristiwa kerusuhan seperti sebelumnya kembali terulang pada laga nanti. Seperti diketahui, pertandingan di putaran pertama antara PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung Bantul beberapa waktu memakan korban jiwa. Seorang suporter tewas akibat dikeroyok usai terjaring sweeping suporter lain. "Kalau sudah ada kesepakatan ya harus disepakati. Kalau ada yang membuat kerusuhan akan kita tindak tegas, sehingga pertandingan bisa berjalan secara kondusif," harapnya. Manager PSS Sleman Sismantoro mengaku legawa dan sangat menghargai keputusan pihak kepolisian untuk melakukan pertandingan tanpa penonton. Ia mengikuti keputusan pihak kepolisian demi kepentingan bersama. "Dari hasil keputusan itu, semoga Yogya ini aman dan kondusif, apalagi di tahun politik ini, saya tidak mau hal yang diinginkan terjadi dalam laga derby nanti," katanya. Menurutnya, ini adalah keputusan terbaik sebagai pembelajaran suporter agar kedepan bisa bersikap lebih dewasa. "Menurut saya ini keputusan terbaik, selain itu bisa jadi pembelajaran rekan-rekan suporter ke depan," jelasnya. Menanggapi keputusan tersebut, Presiden Brajamusti, Burhanudin meminta para suporter dan laskar untuk menghormati keputusan tersebut untuk tidak hadir ke Stadion Maguwoharjo, maupun menggelar konvoi. "Sudah ada kesepakatan agar pertandingan tetap berlangsung tanpa penonton dan kita minta anggota Brajamusti untuk bisa menghormati kesepakatan tersebut dengan tidak hadir di stadion dan tidak melakukan konvoi," kata Burhanudin. Pelatih PSS, Seto Nurdiyantoro juga mengatakan hal senada. "Yang penting semuanya aman dan nyaman. Jangan sampai malah sama-sama merugikan karena liga masih panjang. Untuk persiapan lawan PSIM seperti biasa saja. Kami belajar dari banyak kekalahan dan terus evaluasi sebelum masuk ke babak 8 besar," katanya.(Shn/Des)