-
YOGYA (MERAPI) - Tak ingin menjalani kompetisi Liga 2 dengan kondisi fisik yang berada di bawah standar, PSIM Yogya memprioritaskan kebugaran para pemainnya. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan latihan fisik di hari kedua, Kamis (21/6) lewat program fitnes.
Disebutkan Asisten Pelatih PSIM, Ananto Nurhanti, kondisi fisik para pemain saat ini dalam kondisi yang cukup bagus. “Meski libur latihan, ternyata para pemain cukup memahami kondisinya untuk bisa tampil di kompetisi. Mereka tetap menjaga kondisi, entah itu latihan ringan ataupun menjaga pola makan ketika lebaran,” ujarnya, kemarin.
Melihat kondisi fisik Hendika Arga Permana dan kawan-kawan pada latihan fitnes kemarin, Ananto mengakui jika kondisinya bagus. “Kondisinya bagus. Bahkan kalau untuk persiapan melawan Martapura FC pada 3 Juli mendatang, anak-anak sudah on fire,” akunya.
Dengan kebugaran yang prima, hal tersebut menjadi keuntungan bagi skuad Laskar Mataram untuk bisa meraih poin maksimal pada laga kandang ketiganya. “Harapan kami ini jadi modal bagus untuk laga nanti. Semoga saja diberikan poin maksimal karena target kami memang bisa memenangi semua laga yang tersisa,” bebernya.
Meski demikian, Ananto tak menampik jika kondisi fisik yang bagus tersebut bukan berarti menjadikan pihaknya bersantai. “Sepakbola bukan hanya permainan fisik. Ada strategi dan taktik yang diperlukan untuk meraih kemenangan. Fisik memang jadi modal utama. Tapi kemampuan lain baik untuk secara individu maupun tim, tetap perlu dilatih secara intensif,” tuturnya.
Jika pada bulan puasa para pemain PSIM menjalani latihan sehari sekali, kini porsi latihan mulai sehari dua kali. “Latihan sudah mulai diintensifkan. Kemarin saat puasa memang diberi toleransi latihan sore saja. Meski puasa, kondisi fisik anak-anak juga lumayan. Saat ujicoba juga terlihat tidak begitu kedodoran ketika bermain. Jadi ketika saat ini sudah mulai berlatih normal, kondisinya juga tak jauh berbeda,” paparnya.
Sementara itu, Manajer PSIM, Erwan Hendarwanto mengatakan bahwa para pemainnya diharapkan bisa terus menjalani latihan dengan serius. Dengan begitu, target untuk bisa bertahan di Liga 2 pada musim depan bisa terwujud.
“Saya melihat antusiasime dan semangat para pemain dalam berlatih cukup tinggi. Mereka cukup tahu diri dengan kondisi yang ada di tim. Ketika tim masih memiliki minus poin dan butuh perjuangan keras, pemain berlatih keras. Setelah libur tak ada waktu berleha-leha dan ternyata anak-anak juga disiplin untuk langsung berkumpul,” katanya. (Oro)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi
