SLEMAN (MERAPI) - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 pulang ke Yogyakarta dengan kepala tertunduk usai dihajar Persis Solo tiga gol tanpa balas di Stadion Manahan, Senin (28/5) malam lalu. Meski menanggapi kekalahan dengan santai, Pelatih Kepala Timnas U-19, Indra Sjafri, langsung menatap laga uji coba melawan PSS Sleman 2 Juni mendatang. Ia akan mengevaluasi penampilan tim yang kalah melalui gol Tri Handoko, Johan Yoga, dan gol bunuh diri bek Nurhidayat.   "Tentu kami ingin segera memperbaiki segala kekurangan yang terlihat dalam pertandingan kemarin. Beberapa pemain masih perlu beradaptasi satu sama lain. Saya tidak lihat skor, tapi saya melihat kelemahan tim saat ini setelah saya tinggalkan selama empat bulan. Kami pasti akan perbaiki ini dan tampil lebih baik. Selanjutnya kami akan beruji coba lawan PSS 2 Juni, apakah berhasil evaluasinya nanti akan terlihat dalam pertandingan," terang Indra, Selasa (29/5).   Kelemahan lain diungkap pemain depan Timnas U-19 asal Papua, Todd Rivaldo Ferre. Ditemui di Hotel UNY, ia membeberkan bahwa Timnas masih lemah dalam penyelesaian akhir. Hal itu membuat skuad Garuda Nusantara tak mampu menciptakan gol ataupun peluang berbahaya ke gawang Persis Solo.   "Kekurangannya ya menurut saya ada di penyelesaian akhir, kami sudah bermain baik karena menguasai pertandingan. Tapi tidak ada gol dan peluang yang membahayakan gawang lawan," katanya.   Melawan PSS bagi Timnas U-19 bakal jadi momentum kebangkitan. Ia pun akan menyiapkan tim sebaik mungkin selama empat hari ke depan melawan skuad Seto Nurdiyantoro ini. Usai melawan Persis, Indra tahu betul sampai di mana level permainan Timnas dan bagaimana cara meningkatkannya ketika melawan PSS. "Kami akan tingkatkan level," tegasnya. (Des)