MAGELANG (MERAPI) - Optimisme tinggi tengah mengapung dalam diri para pemain PS Tira Bantul setelah memetik kemenangan melawan PSMS Medan pada laga pekan ke-8 Liga 1 musim 2018, Jumat (11/5) lalu.
Menghadapi tuan rumah PSIS Semarang di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (17/5) malam ini, PS Tira menguji konsistensi permainan.
Dari delapan laga yang sudah dilakoni, skuad The Young Warriors kini telah mengoleksi 10 poin hasil dari tiga kemenangan, sekali imbang dan empat kali menelan kekalahan. Berada di posisi 11 klasemen sementara, PS Tira sudah kebobolan 18 gol dan hanya mencatatkan 13 gol. Tentu hal tersebut menjadi perhatian bagi tim pelatih dengan jumlah gol yang relatif banyak.
Menurut Pelatih PS Tira, Rudy Eka Priambada, lini belakang tim asuhannya memang kini tengah menjadi sorotan. “Kami memang perlu memperbaiki pertahanan. Saat lawan Bhayangkara FC kemarin juga kami begitu mudah kebobolan. Saat lawan PSMS juga sebenarnya tidak perlu terjadi gol, padahal kami sudah unggul,” tuturnya di Bantul, Rabu (16/5).
Rotasi pemain di sektor pertahanan memang kerap dilakukan Rudy guna meminimalisir kesalahan. Bahkan penjaga gawang yang diturunkan pun sempat berganti, baik Syahrul Fadhilah maupun Teguh Amirudin. Rudy berharap adanya persaingan bagi pemain untuk menampilkan permainan terbaiknya demi berada di skuad inti.
“Harapan kami pemain bisa menjaga konsistensi permainan. Setidaknya meminimalisir kesalahan. Beberapa gol yang terjadi ke gawang kami karena kesalahan yang dilakukan pemain kami sendiri. Selain itu, fokus pemain harus jadi perhatian agar tidak lengah ketika mengantisipasi serangan lawan,” imbuh mantan pelatih Celebest FC itu.
Mengenai pemain yang perlu diwaspadai, Rudy menyebut jika penyerang asing PSIS, Bruno Silvoa dan Hari Nur. “Bruno tipikal striker yang haus gol. Selain itu beberapa pemain punya kecepatan di atas rata-rata sehingga perlu diwaspadai. Dari pertandingan yang sudah dijalani PSIS, kami melihat lini pertahanan mereka juga cukup bagus dengan pressing ketat,” ujarnya.
Sementara itu, PSIS yang baru saja dilumat Barito Putra dengan skor 4-1, berambisi untuk bangkit dengan target poin penuh saat menjamu PS Tira malam ini. Akan tetapi, PSIS memiliki kelemahan di barisan depan yang kurang tajam dalam membobol gawang lawan.
Hal itu disampaikan oleh Pelatih PSIS, Vicenzo Annese yang mengakui jika barisan depan timnya membutuhkan pembenahan. Pelatih asal Italia itu menjelaskan, serangan yang dibangun Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan sebenarnya sudah cukup baik. Hanya saja, ketika sampai di depan seringkali serangannya mentok.
Kemenangan menjadi target mutlak bagi Laskar Mahesa Jenar. Tim asal Kota Semarang itu kini menempati peringkat 17 dengan 8 poin hasil dari dua kemenangan, dua kali imbang dan empat kekalahan yang dialami.
(Oro)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: admin_merapi