YOGYA (MERAPI) - Kondisi cedera penyerang Ismail Haris setelah laga melawan Persigo Semeru FC, membuat tim pelatih PSIM Yogya memikirkan alternatif lain. Dua nama muncul untuk menggantikan posisi Ismail sebagai ujung tombak, yakni Tinton Suharto ataupun menggeser Hendri Satriadi dari sayap bergeser jadi striker.
Menurut Pelatih PSIM, Bona Simanjuntak, terdapat dua alternatif untuk menggantikan posisi Ismail, antara Tinton ataupun Hendri. “Kami belum bisa memastikan kondisi Ismail untuk bermain lawan Persiwa Wamena besok Sabtu (14/7). Makanya ini kami coba Tinton ataupun Hendrico. Belum kami putuskan. Kami lihat perkembangan dulu dalam dua hari ke depan,” terangnya, kemarin.
Ditambahkan mantan pemain PSS Sleman itu, kehadiran Ismail di barisan depan skuad Laskar Mataram memang sangat diharapkan. Namun pihaknya tetap tak bisa memaksakan pemain yang sudah menyumbangkan dua gol bagi PSIM musim ini.
“Sebenarnya memang kami berharap Ismail bisa tampil. Tapi ya kondisinya akan kami lihat dulu seperti apa perkembangannya. Daripada dipaksakan, lebih baik diberi waktu pemulihan yang cukup. Kan masih ada banyak pertandingan yang nantinya kami hadapi di Liga 2 ini,” imbuh Bona.
Memberi kesempatan bagi Tinton bermain menggantikan Ismail, menjadi salah satu pertaruhan tim pelatih PSIM. Mantan penyerang Persis Solo tersebut memang masih belum diberi banyak kesempatan. Dari 6 laga yang dijalani PSIM, Tinton baru sekali tampil dan tidak bermain selama 90 menit.
Sedangkan pertimbangan untuk menggeser posisi Hendri dari sayap menjadi striker, menjadi pilihan yang cukup realistis melihat penampilannya yang cukup stabil di barisan depan. “Memang Hendrico bisa bermain sebagai sayap maupun striker. Sebelumnya kami memang lebih banyak memainkan Hendrico di sayap. Namun dengan kondisi keterbatasan striker, Hendrico bisa digeser jadi striker nantinya,” beber Bona.
Meski belum dipastikan bisa memainkan Ismail, PSIM sedikit bernafas lega dengan kembali berlatihnya palang pintu andalannya, M Arifin yang sempat didera cedera. “Kalau Arifin sudah gabung latihan. Ya memang belum 100 persen kondisinya. Tapi setidaknya untuk bermain besok Sabtu sepertinya kemungkinan besar bisa,” ujar Bona.
Sementara itu, Manajer PSIM, Erwan Hendarwanto mengatakan bahwa pihaknya tak ingin bergantung pada satu atau dua pemain saja dalam mengarungi kompetisi Liga 2 musim ini.
“Tim sudah terbiasa dengan permainan kolektif. Sehingga sudah seharusnya berjuang secara bersama-sama. Jika ada pemain yang absen, entah itu cedera ataupun akumulasi kartu, ada pemain lain yang siap untuk mengisi posisinya,” katanya.
Erwan menyebutkan, pihaknya tak memposisikan pemain satu dengan pemain lainnya dengan perlakuan berbeda. “Menu latihan yang diberikan tim pelatih sama. Seharusnya semua pemain bisa melalui latihan dengan baik sehingga kemampuannya diharapkan meningkat. Kalau memang ada grafik yang menurun atau tidak naik dari beberapa pemain, itu harus dievaluasi,” tuturnya.
“Pemain pelapis bukan berarti tak mendapat kesempatan bermain. Pelatih pasti punya pertimbangan dan dari kami selalu memberi motivasi agar semua pemain menunjukkan perjuangan maksimal untuk bersaing menembus tim utama,” lanjut Erwan.
Penampilan konsisten yang diperlihatkan Hendika Arga Permana dan kawan-kawan, membuat PSIM kini mengoleksi 5 poin di peringkat 9. Meski sudah menjauh dari zona degradasi, Erwan mengungkapkan bahwa perjuangan timnya masih cukup berat.
“Kami tak mau pemain cepat berpuas diri. Masih banyak laga berat yang akan dihadapi. Lawan Persiwa tak boleh over confidence. Target tetap sama, harus bisa menang di setiap pertandingan,” ungkapnya. (Oro)