Para penyandang tuna netra mengikuti acara ‘Dengar Bareng Piala Dunia 2018’ di Yayasan Mardi Wuto, Yogya, Rabu (27/6) malam. (MERAPI-ISTIMEWA)
YOGYA (MERAPI) - Hingar-bingar pelaksanaan Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia menyebar ke seantero penjuru dunia. Tak hanya bagi pendukung tim kontestan Piala Dunia 2018, keseruan menikmati pesta sepakbola dunia turut dirasakan masyarakat tuna netra yang berada di Yayasan Mardi Utomo, Jalan Cik Di Tiro Yogya.
Melalui acara ‘Dengar Bareng Piala Dunia 2018’ yang menyajikan pertandingan Jerman melawan Korea Selatan pada Rabu (27/6) malam, penyandang disabilitas tuna netra menikmati kegiatan yang diselenggarakan oleh RRI Yogyakarta tersebut.
Terdapat sekitar 40 orang yang mengikuti ‘Dengar Bareng’ pada kesempatan tersebut. Ketegangan nampak diperlihatkan raut muka sejumlah penyandang disabilitas tuna netra yang mendukung Jerman pada saat itu. Ketika berulangkali penyiar Didik Mainaki dan Indra Virgiantara menyampaikan narasi.
“Pemain Jerman terus menggempur pertahanan Korea, kemudian Toni Kroos melepaskan tendangan. Ah, ternyata tendangannya melebar di atas mistar gawang,” ucap sang penyiar.
Secara spontan sejumlah pendukung Jerman mengerutkan dahi dan menghela nafas menyiratkan rasa kekecewaannya mendengarkan narasi tersebut.
Salah satu pendukung Jerman yang mengikuti acara tersebut, Akbar mengaku senang bisa turut menikmati perhelatan Piala Dunia 2018. “Dengan acara seperti ini, saya senang bisa mengetahui jalannya pertandingan,” akunya.
Dengan keterbatasan indra penglihatan, para penyandang disabilitas sangat terbantu dengan digelarnya acara tersebut. Alma yang turut hadir dalam ‘Dengar Bareng’ antusias dalam mengikuti jalannya pertandingan. Bagi dia, siaran radio yang menjelaskan dengan detail jalannya pertandingan sepakbola menjadi andalan menikmati sebuah laga.
“Sangat terbantu karena tak bisa menonton, hanya bisa mendengar. Dengan adanya penjelasan jalannya pertandingan, saya jadi bisa merasakan atmosfer pertandingan seperti apa,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Program Siaran RRI Yogyakarta, Yuliana Marta Doky menjelaskan bahwa pihaknya berusaha untuk memberikan hiburan kepada seluruh kalangan masyarakat tanpa membeda-bedakan. Dengan mengadakan kegiatan ini, ia berharap agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati program yang disajikan RRI.
“Kami sengaja mengajak saudara-saudara tuna netra untuk menikmati keseruan Piala Dunia 2018 melalui acara ini. Terlebih, RRI ini kan sudah dikenal sebagai radio publik. Maka kami memang berusaha menyediakan program yang dibutuhkan oleh semua kalangan. Bahkan ada istilah juga jika RRI ini merupakan Rumah Rakyat Indonesia, jadi memang untuk masyarakat Indonesia tanpa membeda-bedakan,” jelasnya. (Oro)