YOGYA (MERAPI) - Persiapan untuk menghadapi laga melawan Martapura FC pada 3 Juli mendatang dalam lanjutan kompetisi Liga 2 terus dilakukan PSIM Yogya usai libur lebaran. Setelah fokus membenahi kondisi fisik Hendika Arga Permana dan kawan-kawan, tim pelatih mulai membenahi skema pertahanan.
Pada sesi latihan Senin (25/6), skuad Laskar Mataram melahap menu taktik bertahan secara kolektif guna meredam serangan Martapura FC. “Memang minggu ini kami mulai memasuki menu tactical. Sebagai awalan kami benahi dari pertahanan dulu,” terang Pelatih PSIM, Bona Simanjuntak di Yogya, kemarin.
Dilanjutkan Bona, cara bertahan yang disampaikan pada anak asuhnya, tidak semata bagi pemain bertahan saja. “Pertahanan tetap menjadi tanggung jawab semua pemain, bukan hanya pemain bertahan. Bertahan bisa dimulai dari depan, tengah hingga belakang. Memang yang paling penting di barisan belakang,” lanjutnya.
Karena sudah terbiasa menjalankan permainan kolektif, Bona menyebut jika para pemainnya dituntut untuk menjaga area pertahanan dari posisi tengah hingga belakang. “Kami mengantisipasi serangan balik lawan. Kemungkinan bisa saja mereka bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik, jadi kami harus siap dengan skema tersebut,” tuturnya.
“Ketika ada serangan balik, pemain yang paling dekat dengan bola harus bisa menahan alur serangan agar tidak langsung masuk ke area belakang sambil menunggu pemain lain turun. Ini berlaku tak hanya untuk gelandang dan bek, tapi juga striker sekalipun,” sambung mantan pemain PSS Sleman itu.
Jika melihat materi pemain yang dimiliki, PSIM bukan lah tim dengan pertahanan buruk. Meski sempat menelan sekali kekalahan ketika bertandang ke kandang Persepam Madura Utama, tim yang berdiri sejak 1929 ini relatif mampu meredam serangan lawan, termasuk ketika memetik kemenangan tipis 2-1 lawan Persiba Balikpapan.
“Ya akan kami terus pantau perkembangan pemain. Masih ada rencana uji coba di minggu ini untuk memperagakan prinsip bermain anak-anak. Dari tim pelatih juga sudah punya program sendiri, itu akan terus dipantau nanti seperti apa perkembangannya,” ungkap Manajer PSIM, Erwan Hendarwanto.
Diakui Erwan, pihaknya memang sempat mendapat tawaran uji coba menghadapi tim nasional (timnas) U-19. Hanya saja, melihat jadwal padat pada bulan Juli dan pertandingan yang semakin mepet, pihaknya menolak tawaran tersebut. “Kami lebih memilih tim yang levelnya di bawah kami. Itu untuk menghindari risiko cedera pemain. Kalau lawan tim yang relatif hampir sama kualitasnya, takutnya tensinya malah tinggi dan pemain bisa cedera,” akunya. (Oro)