sport

Indonesia Rebut Empat Gelar Juara di Pekan Pertama wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025

Minggu, 16 November 2025 | 20:30 WIB
Ganda putra Indonesia Muh Putra Erwiansyah dan Daniel Edgar Marvino menutup laga final wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025 di GOR Amongrogo, Minggu (16/11), dengan kemenangan atas ganda Korea, Song Hyun Cho dan Jin Sung Ik, yang mundur di gim ketiga dengan skor akhir 20-22 dan 21-19. (Foto: Dok. PBSI)

HARIAN MERAPI - Tim bulutangkis Indonesia berhasil merebut juara umum setelah meraih empat dari lima gelar dalam wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025 di GOR Amongrogo Yogyakarta pada pekan pertama sejak 11 November dan ditutup, Minggu (16/11/2025).

Pasangan ganda putra unggulan pertama, Muh Putra Erwiansyah dan Daniel Edgar Marvino, menutup kemenangan Indonesia setelah lawan mereka asal Korea, Song Hyun Cho dan Jin Sung Ik, memutuskan mundur di gim ketiga. Pertandingan sebelumnya berlangsung sengit, dengan skor 20-22 dan 21-19.

Putra mengakui, gelar ini menambah kepercayaan diri kami ke depan. Sementara Daniel menyebut kemenangan ini sebagai gelar perdana mereka sebagai pasangan, yang menjadi modal penting untuk turnamen berikutnya.

Baca Juga: Wondr by BNI Telah Diunduh Lebih dari 2 Juta Kali, Fitur-fitur Baru Bakal Ditambah

"Pasangan Korea punya tekanan yang baik. Tidak sering mengangkat bola dan itu yang membuat kami cukup kesulitan. Kami bersyukur bisa meraih gelar di sini, gelar pertama kami sebagai pasangan," ujar Daniel.

Di sektor tunggal putra, Prahdiska Bagas Shujiwo tampil dominan dan menuntaskan laga dua gim langsung atas Bismo Raya Oktora. Sebagai pemain pelatnas paling senior di turnamen ini, Prahdiska mengaku sempat merasa terbebani dengan target juara. Namun, ia berhasil mengubah tekanan menjadi motivasi dan menyebut kemenangan ini sebagai bekal penting menjelang SEA Games, yang membuatnya absen di pekan kedua turnamen.

Sementara itu, Thalita Ramadhani Wiryawan mencuri perhatian di sektor tunggal putri. Setelah tertinggal di gim pertama, ia bangkit dan menaklukkan Mutiara Ayu Puspitasari dalam tiga gim. Thalita mengaku tidak menyangka bisa meraih gelar juara, terlebih dengan dukungan penuh dari orang tua dan pelatih yang hadir langsung di arena. Ia menilai fokus dan pemulihan fisik sebagai kunci keberhasilannya, dan kini bersiap untuk bertanding di Scottish Open. Satu-satunya gelar yang gagal diraih Indonesia datang dari sektor ganda putri.

Baca Juga: wondr by BNI Indonesia International Challenge 2025 Berlangsung Dua Pekan di Yogyakarta, Diikuti 258 Atlet dari 12 Negara

Pasangan Selsi Josika dan Yasintha Ristyna Putri harus mengakui keunggulan wakil Chinese Taipei, Lin Chih-Chun dan Lin Wang Ching. Meski kalah dua gim langsung, Selsi tetap bangga bisa mencapai final dan menyebut pengalaman ini sebagai pelajaran berharga. Yasintha menambahkan bahwa hasil ini menjadi bekal penting untuk tampil di Asean School Games di Brunei Darussalam.

Penutup manis bagi Indonesia datang dari sektor ganda campuran. Bobby Setiabudi dan Melati Daeva Oktavianti berhasil menaklukkan pasangan Renaldi Samosir dan Masita Mahmudin dalam laga tiga gim yang penuh strategi. Melati menyebut pertandingan berlangsung sangat alot, namun mereka mampu menjaga konsistensi hingga akhir.

Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki oleh ganda campuran muda Indonesia, meski masih membutuhkan jam terbang dan pengalaman. Bobby mengaku senang dengan gelar ini, namun tetap merasa belum puas dengan performanya. Ia menargetkan untuk menembus turnamen level Super 100 dan Super 300 serta masuk jajaran 30 besar dunia tahun depan.

Baca Juga: Jonatan Christie Juara Hylo Open 2025, Taklukkan Magnus Johannesen dalam Waktu 45 Menit

Ketua Panitia Pelaksana yang juga Wakil Ketua Umum II PBSI, Armand Darmadji, menyampaikan apresiasi atas kelancaran pelaksanaan turnamen dan pencapaian para atlet. Ia berharap Indonesia bisa kembali mempertahankan gelar juara umum di pekan kedua yang akan berlangsung pada 18-23 November 2025 di GOR Amongrogo.

Armand menjelaskan bahwa meski level kejuaraan tetap sama, komposisi pemain akan sedikit berubah karena beberapa atlet Indonesia juga bertanding di Skotlandia. Hal ini, menurutnya, justru menambah daya tarik kompetisi dan menjadi tantangan tersendiri bagi para atlet pelatnas yang tetap bertanding di Yogyakarta. Turnamen ini digelar secara berurutan atas kerja sama PBSI dengan Badminton Asia.

Menurut Armand, keputusan tersebut diambil demi efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan. Ia menyebut Yogyakarta sebagai kota yang ideal untuk pelaksanaan ajang internasional, dengan fasilitas yang memadai dan atmosfer yang mendukung.

Halaman:

Tags

Terkini

Malaysia Jadi Tuan Rumah SEA Games 2027

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:30 WIB

Luis Suarez Berseragam Inter Miami hingga 2026

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB