HARIAN MERAPI - Dalam pertandingan terakhir Grup B ASEAN Cup 2024 antara Indonesia dan Filipina yang berakhir dengan kekalahan 0-1, pengamat sepak bola Mohamad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kus, menyoroti dua faktor yang menyebabkan hasil buruk bagi tim Garuda.
Menurut Bung Kus, emosi yang tidak terkendali oleh sejumlah pemain kunci menjadi salah satu penyebab utama kekalahan tersebut.
"Ironisnya, para pemain yang seharusnya menjadi panutan bagi pemain debutan justru menunjukkan reaksi emosional yang merugikan, seperti kartu merah yang mengurangi kekuatan tim," ujarnya seperti dilansir Antara, Minggu (22/12/2024).
Selain itu, Bung Kus juga menyatakan bahwa tim pelatih, khususnya Shin Tae-yong, gagal memahami situasi persaingan di fase grup.
Keinginan untuk mengalahkan Filipina dengan cara apapun membuat Indonesia kehilangan fokus pada tujuan utama, yaitu lolos ke semifinal.
Bung Kus menyarankan agar pelatih lebih memilih memperkuat pertahanan, apalagi setelah Muhammad Ferarri terkena kartu merah, daripada mengganti striker yang kurang berpengaruh selama turnamen.
Baca Juga: BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta dalam Rangka Peringati Hari Ibu
Pada menit ke-55, pertandingan antara Vietnam dan Myanmar menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos, namun pelatih tetap mengejar kemenangan dengan mengganti penyerang yang tidak efektif.
Keputusan ini berujung pada gol Filipina melalui penalti pada menit ke-63, yang akhirnya mengakhiri perjalanan Indonesia di ASEAN Cup 2024.
Bung Kus menilai bahwa pelatih dan pemain seharusnya lebih bijaksana dalam menghadapi situasi tersebut, terutama dengan mempertimbangkan strategi bertahan untuk memastikan Indonesia tetap berada di jalur semifinal.(*)