KAMPUNG FLORY DUKUNG 3M: Wastafel Berbahan Gerabah Tumbuhkan Minat Mencuci Tangan

photo author
- Senin, 9 November 2020 | 07:06 WIB

-
MERAPI - ISTIMEWA
Wastafel gerabah artistik dan tumbuhnkan minat cucintangan di kawasan Kampung Flory.

LOKASI wisata di DIY terus menggeliat dimasa New Normal ini. Salah satunya adalah Kampung Flory, sebuah taman rekreasi seluas 14 ribu meter persegi dengan suasana pedesaan dengan pelbagai aktivitasnya, mulai dibuka dengan protokol kesehatan Covid-19.

Salah satu pengurus Kampung Flory, Sulus Arifatah, mengatakan guna mendukung 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, pihaknya memasang tak kurang dari 20 titik tempat untuk cuci tangan atau wastafel yang terbuat dari gerabah, sehingga terkesan lebih alami dan menumbuhkan minat patuh terhadap prokes Covid-19.

Piranti wastafel ini dilengkapi pula dengan sabun mandi cair. Anjuran untuk cuci tangan pun ditulis di poster/spanduk dan secara berkala diumumkan lewat pengeras suara.
“Jadi sejak ada pandemi Covid-19 dan berlaku adaptasi kebiasaan baru, di kawasan Kampung Flory akan banyak ditemukan poster maupun spanduk sosialiasi seputar 3M, bahkan rutin juga diumumkan lewat pengeras suara,” ungkapnya, akhir pekan lalu.

Ditambahkan Sulus, di kawasan atau di bawah payung Kampung Flory antara lain ada Desa Wisata Dewi Flory dengan program andalannya, yaitu outbond. Selain itu ada Taman Selfie, Taruna Tani (penjualan bibit tanaman) dan dua lokasi kuliner (Bali Ndeso serta Iwak Kalen). Sejak berlaku adaptasi kebiasaan baru serta Kampung Flory dibuka, pengunjung terbanyak masih di lokasi kuliner serta di Taman Selfie yang melewati jembatan gantung di atas Sungai Bedog.
“Untuk kegiatan outbond yang dikoordinir tim khusus dari pengurus Desa Wisata Dewi Flory sampai saat ini belum ada kegiatan outbond,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Desa Wisata Dewi Flory, Mujiyono menambahkan selalu ada kegiatan outbond terlebih pada akhir pekan ketika belum ada pandemi Covid-19. Pihaknya bahkan memiliki tim khusus dan tenaga freelance sebagai petugas outbond dengan jumlah sampai kisaran 30 tenaga.

Namun, sejak ada pandemi sampai saat ini terpaksa banyak yang dirumahkan dahulu. Jika pandemi Covid-19 berakhir, kegiatan outbond akan dilaksanakan lagi, terutama menghubungi pihak-pihak yang dulu sudah dijadwalkan untuk outbond, namun ditunda dahulu karena ada pandemi.
“Setiap ada outbond, saya juga sering membantu pelaksanaan kegiatan tersebut. Tapi sampai sekarang belum ada, saat ini saya lebih sering membantu pemeriksaan suhu badan pengunjung Kampung Flory," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: admin_merapi

Rekomendasi

Terkini

X