-
Reza (paling kiri) saat berbagi ilmu di serambi Masjid Gedhe Kauman. LELAKI kelahiran Pontianak, Reza Abdul Jabbar, saat umur tujuh tahun telah bercita-cita menjadi petani sukses. Orangtuanya pun menyetujui dan selalu berusaha mendukung. Suatu saat bahkan bisa menuntut ilmu pertanian di Massey University Selandia Baru. Pernah juga bekerja menjadi asisten manager di peternakan sapi perah. Bahkan pernah dipromosikan menjadi manager pertanian pada usia yang masih cukup muda, yakni 22 tahun. Dalam perjalanannya, setelah menikah dengan Silvia, memutuskan menjadi peternak sapi perah di Selandia Baru pada 2007 silam. Awalnya 20 ekor sapi, lalu menjadi ribuan sapi. “Kami yang mempunyai ternak sapi perah membuat semacam koperasi pengolah susu sapi. Manfaatnya antara lain agar bisa untuk bertukar wawasan serta ilmu, menjaga kestabilan harga dan menjadi tameng ketika ada kebijakan dari pemerintah yang tak menguntungkan bagi peternak sapi perah,” ungkap Reza saat menjadi narasumber talkshow di serambi Masjid Gedhe Kauman Yogya, Selasa (19/6) malam. Pada kesempatan tersebut, Reza juga banyak memotivasi atau menyemangati generasi muda agar bisa terjun atau menggeluti bidang pertanian secara umum. Termasuk di antaranya peternakan, perikanan sampai bercocoktanam/budidaya tanaman. Apalagi di Indonesia dikenal sebagai negara subur dan berbagai jenis tanaman cocok untuk dibudidayakan, seperti pisang, kelapa dan berbagai tanaman produktif lain. “Siapa saja yang memiliki ilmu termasuk bidang pertanian, sebaiknya juga bisa diamalkan. Jangan hanya sebagai kolektor ilmu,” tandasnya. Sejumlah tokoh pun banyak belajar kepada Reza, bahkan datang langsung ke peternakan sapi perahnya di Selandia Baru. Satu di antaranya Gubernur Kalimantan Barat bersama rombongan. Selanjutnya akan berusaha menerapkan usaha peternakan sebagai salah satu unggulan daerah Kalimantan Barat dengan didukung aneka teknologi modern seperti yang sudah diterapkan Reza. Adapun beberapa kunci sukses yang diterapkan, antara lain sabar, ikhtiar, kerja keras yang cerdas. Tak ketinggalan untuk bisa ikhlas menjalani usaha dengan berpegang teguh pada niat utama, ibadah kepada Allah SWT. Selain menggeluti peternakan, ia pun biasa berdakwah bahkan rutin khutbah Jumat di sejumlah masjid sekitar tempat tinggalnya. Saat berada di Yogya, setelah talkshow di Kauman, pada pagi harinya lalu ceramah Subuh Inspiratif di Masjid Jogokariyan. (Yan)