-
Pasangan Ndaru dan Okkya tembus lima besar Duta Orangtua Hebat saat presentasi dalam verifikasi oleh tim penilai belum lama ini. MENGASUH dan mendidik anak dalam keluarga adalah tantangan bagi orangtua. Tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan dan hak-hak anak. Bahkan membimbing anak menjadi anak berkualitas. Salah satu caranya adalah mendidik anak melalui keteladanan dari orangtua. Bagaimana mengasuh dan mendidik anak tanpa mengurui, tapi memberikan contoh nyata. Hal itulah yang dilakukan pasangan dari Kota Yogyakarta, Ndaru Adi Saputro,dan Okky Dwi Cahyandari dalam mengasuh dan mendidik anaknya. Keluarga juga menjadi kader Bina Keluarga Balita (BKB) Bina Permata Hati 4 itu menerapkan keteladanan orangtua kepada anak. Langkah itu juga membuat pasangan itu berhasil menembus prestasi 5 besar nasional dalam seleksi Duta Orangtua Hebat (DOTH). “Kami mengasuh dengan mendidik dengan memberikan teladan yang baik dan selalu mengajak putri kami untuk melakukan berbagai kegiatan positif ,” kata Ndaru saat verifikasi lomba DOTH, di RW IV Pandeyan, Umbulharjo, belum lama ini. Menurutnya keberhasilan itu berangkat dari komitmen mereka dalam mengasuh dan mendidik putri semata wayangnya Namira Diba Maimanah (4 tahun) menjadi anak berkualitas. Keteladanan positif dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk penanaman fungsi-fungsi keluarga yang dilakukan melalui keteladanan orangtua dalam kegiatan sehari-hari. Mulai dari bangun tidur di pagi hari hingga saat tidur di malam hari. “Selain memberikan teladan, kami juga mengajak putri kami untuk melakukan berbagai kegiatan positif sehingga nanti hal-hal positif tersebut terbentuk menjadi kebiasaan,” papar Ndaru yang berprofesi sebagai guru itu. Okky, istrinya menambahkan ketaladanan kepada anak dalam aktivitas sehari- hari. Mulai dari kegitaan ibadah dengan salat berjamaah sampai kegiatan seni budaya. Termasuk hal-hal yang terkadang dianggap sepele, tapi bisa memiliki nilai edukasi kepada anak. “Kami kenalkan fungsi sosial budaya lewat wayang dan gamelan. Kami juga ajak memberik makan ayam peliharaan untuk membentuk kepedulian dan cinta kasih kepada sesama mahkluk hidup,” tutur Okky. Selain itu dia juga mengajak putrinya untuk mampu berpikir secara kritis dan mandiri dengan cara-cara yang mudah dimengerti. Misalnya ketika putri mereka menanyakan kenapa harus menjalankan ibadah salat lima waktu. Maka sang putri diajak untuk menghitung nikmat yang ia didapatkan dari Tuhan dan menjadikan salat sebagai rasa syukur atas nikmat itu. Pasangan Ndaru dan Okky itu sebelumnya telah berhasil menjadi juara pertama baik di tingkat Kota Yogyakarta dalam seleksi DOTH. Termasuk di tingkat Provinsi DIY pasangan tersebut juga menyabat juara pertama. Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Eny Retnowati apa yang telah diterapkan pasangan Ndaru dan Okky mampu mendorong keluarga lainnya mencipatkan keluarga yang berkualitas. “Harapan kami ini juga mendorong keluarga lain aktif di kelompok BKB agar mampu memahami pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak,” ujar Eny. Sedangkan Pimpinan tim verifikasi lomba seleksi DOTH tingkat Nasional, Ambar Rahayu menilai pasangan Ndaru dan Okky mampu memahami langkah-langkah kriteria menjadi keluarga yang berkualitas dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga seperti fungsi keagamaan, cinta kasih dan sosial-budaya. (Tri)