Soropadan Siap Jadi Desa Wisata Minapadi

photo author
- Selasa, 28 November 2017 | 09:02 WIB
Bupati dan sejumlah pejabat menebar benih ikan
Bupati dan sejumlah pejabat menebar benih ikan

-
Bupati dan sejumlah pejabat menebar benih ikan

TEMANGGUNG (MERAPI) - Desa Soropadan Kabupaten Temanggung berbenah untuk menjadi desa wisata minapadi. Langkah awal adalah mengoptimalkan lahan persawahan untuk budidaya minapadi, yang selanjutnya pelatihan kelembagaan, kewirausahaan pariwisata dan pembangunan infrastruktur.

Bupati Temanggung Mulyadi Bambang Sukarno mengatakan Desa Soropadan cocok sebagai desa wisata mina padi, sehingga pihaknya mendorong masyarakat untuk mewujudkannya. " Pemerintah memberikan sejumlah bantuan, seperti benih, pelatihan dan pembangunan insfrastruktur untuk irigasi dan jalan wisata," kata bupati, Minggu (26/11).

Dikatakan impian menjadi desa wisata minapadi merupakan kehendak dari masyarakat yang mengemukan dalam musyawarah pembangunan desa. Pihaknya melalui instanssi terkait meresponnya, apalagi dari segi potensi telah memiliki yang didukung lokasi yang strategis, yakni di pinggir jalan raya Semarang - Yogyakarta dan kedepan adalah dekat dengan Jalan Tol, Semarang hingga bandara Internasional di Kuloprogo.

"Kami anggarkan dana sementara itu untuk program minapadi ini mendapat anggaran Rp 1,6 miliar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.

Dia meyampaikan petani harus optimistis dengan kegiatan ini sehingga nanti bisa  berhasil dengan baik, yakni peningkatan kesejahteraan petani.

Kedepan, katanya perlu pelatihan kelembagaan, kewirausahaan pariwisata dan pembangunan fisik untuk mendukung wisata minapadi.

Ketua Gapoktan Migunani Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kusnindar, mengatakan satu juta ekor benih nila bantuan dari Dirjen Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan tersebut ditebar di lahan seluas 50 hektare pada Jumat (24/11).

"Nila tersebut untuk menambah populasi yang sudah ada yang ditebar petani," katanya.

Dikatakan di tingkat nasional program ini paling luas, karena di seluruh Indonesia hanya ada 210 hektare untuk minapadi dan berada di Temanggung seluas 50 hektare. Penebaran ikan sendiri sebenarnya sudah tahap terakhir, sebab telah dimulai sebulan yang lalu. " Selain mendapat bantuan benih ikan, kami juga mendapat bantuan paket pakan ikan sebanyak 93 ton," katanya.

Dia mengatakan pada awalnya pihaknya terseok-seok dalam melaksanakan sosialisasi, khususnya pada petani yang baru pertama kali melaksanakan minapadi. Waktu itu dimulai Agustus 2017 saat kondisi kering, sehingga mereka kurang percaya apa ada airnya untuk budi daya minapadi tersebut.

Dia berharap dari satu juta ekor tebar benih tersebut, dengan asumsi kematian 20 persen atau 200 ribu sehingga masih ada 800 ribu ekor nila. Petani juga diharap sabar, untuk menjualnya saat nanti berat ikan  mencapai satu kilo setiap empat ekor. Kalau empat ekor satu kilogram, maka dari 800 ekor hitungannya mencapai 200 ton. " Harga nila sekarang per kilogram Rp 20.000 sehingga asumsinya bisa menghasilkan Rp 4 miliar," katanya.

Dia mengatakan kewajiban petani adalah mengembalikan 25 persen dari hasil. Kebetulan kebanyakan petani adalah petani penggarap, maka nanti hitungannya  penggarap mendapat 50 persen, yang punya sawah dapat 25 persen, dan gapoktan 25 persen. (Osy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X