Bercocok tanam sayur menerapkan hidroponik bisa menggunakan gabus bekas kemasan buah.
ADA beragam usaha atau ikhtiar agar tak ada warga yang kekurangan gizi. Apalagi ketika pandemi Covid-19 belum berhenti sampai saat ini. Ikhtiarnya antara lain dengan memelihara ternak yang bisa dimanfaatkan telur maupun dagingnya, menanam tanaman pangan dan memelihara ikan air tawar.
Hal ini seperti dijelaskan praktisi pertanian terpadu berkelanjutan sekaligus pimpinan Joglo Tani (Wahana Pembelajaran Pertanian Terpadu) asal Seyegan Sleman, TO Suprapto kepada Merapi, akhir pekan lalu. Suatu hal menggembirakan pula, warga di sekitar tempat tinggalnya cukup antusias memelihara beberapa jenis ikan konsumsi seperti nila, bawal, lele dan ikan mas. Selain di kolam-kolam, ada juga yang menggunakan terpal maupun memanfaatkan saluran irigasi.
“Ikan dikenal sebagai salah satu bahan pangan yang kaya kandungan gizi. Dengan memelihara sendiri atau berkelompok, sewaktu-waktu bisa memanen ikan. Ada baiknya juga di sekeliling pematang kolam ditanami tanaman bermanfaat dan bergizi seperti beberapa jenis sayur, pepaya, singkong dan pisang,” ungkap Pak TO, sapaan akrab TO Suprapto.
Bahkan bisa juga berkreasi atau berinovasi, selain untuk memelihara ikan, bagian kolam juga untuk menanam padi. Hanya saja perlu membuat piranti khusus untuk menanam padi, misalnya menggunakan pipa peralon dibuat persegi panjang, bagian bawah diberi bambu-bambu serta jaring. Lalu sebagai media tanam padi menggunakan tumpukan jerami dan lumpur dengan tinggi tak lebih dari lima centimeter. Selain padi bisa juga untuk menanam sejumlah sayur, seperti kangkung dan selada.
Beragam jenis sayur, lanjutnya, dapat juga dibudidayakan menerapkan hidroponik. Instalasi hidroponik antara lain bisa memanfaatkan pipa-pipa peralon yang diberi lubang-lubang. Bisa juga berkreasi secara sederhana, antara lain memanfaatkan gabus bekas kemasan buah-buahan. Di Joglo Tani sendiri ada sejumlah kru yang sudah ahli di bidang hidroponik, bahkan beberapa kali mendapat pesanan untuk pembuatan instalasi hidroponik sampai pendampingan.
“Sejak berdiri sampai sekarang ini, Joglo Tani berusaha menjalan sebaik mungkin tujuh manfaat yaitu sebagai kebun bibit tanaman, lumbung pangan, media komunikasi, media informasi, klinik konsultasi pertanian secara umum, edukasi dan destinasi wisata agro,” tuturnya.