PATI (MERAPI) - Singgah, lalu duduk bersila di hamparan (lesehan) plastik. Terus ambil nasi, lauk, lalapan, kerupuk, air mineral, aneka gorengan dan jajanan pasar. Silakan dinikmati sepuasnya. Dan bayarnya? Ternyata cuma Rp 1000,-
Iya, cuma Rp 1000. Itulah dipasarkan Ratih Wijayanti di halaman pasar Puri Pati. "Ini tadi, merupakan Jumat kedua saya buka," tuturnya Jumat (9/8).
Dikatakannya, sejak lama ingin membuka warung khusus untuk dhuafa dan fakir miskin. "Bayarnya murah tapi gizi tercukupi" jelasnya.
Untuk mewujudkan impiannya itu, maka pada Jumat pekan lalu, Ratih Wijayanti nekat buka warung, seperti yang diimpikan, awalnya mengambil tempat di kawasan stasiun Puri. Para duafa, fakir miskin dan termasuk orang yang lewat di depan warungnya, juga ikut menikmati paket bebas yang didasarkan. Seperti tukang becak, emak-emak bakul, tukang parkir, pelajar dan sopir.
"Seribu mawon. Monggo, uangnya dimasukkan ke dalam kardus," jawab Ratih ketika pembeli bertanya harus bayar berapa?
Ternyata apa yang dilakukan Ratih Wijayanti, ada yang upload di FB. Sehingga mengundang perhatian banyak orang untuk membantu. Hal itulah yang memaksa Ratih harus menerima ide untuk mendirikan Komunitas Bunda Pati Berbagi. Yaitu sebuah komunitas filantropi berbasis media sosial dan beranggotakan 30 ibu-ibu yang mengelola Warung Nasi Rp 1000 .
Bahkan sejumlah TKI yang bekerja di Singapura, Hongkong atau Taiwan ramai ramai bergabung ingin membantu.