lifestyle

PELAYANAN KB GRATIS - Dorong Kepesertaan Pria Lewat Insentif Rp 1 Juta

Sabtu, 4 Agustus 2018 | 06:07 WIB

-
MERAPI-ISTIMEWA
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau warga yang mengikuti program KB gratis. Guna membentuk keluarga berkualitas perlu kesadaran masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Apalagi pemerintah telah menyelenggarakan program KB secara gratis ke masyarakat. Namun selama ini kepesertaan KB masih didominasi kaum perempuan dibandingkan laki-laki. Untuk itu kepesertaan KB pria perlu didorong. “Harapannya, program KB seperti ini tidak hanya menyasar pada kaum perempuan saja tetapi juga untuk pria,” kata Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi usai pelayanan KB gratis beberapa waktu lalu. Selama ini Pemkot Yogyakarta pemerintah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan salah satu rumah sakit di kota tersebut menyelenggarakan kegiatan pemberian layanan KB gratis. Dalam kegiatan tersebut ada 74 akseptor menerima pemasangan KB jenis IUD dan 35 peserta lain menerima pemasangan implan. Akseptor yang menerima layanan pemasangan alat kontrasepsi gratis tersebut merupakan warga Kota Yogyakarta yang sudah mendapat rekomendasi dari kader KB di wilayah. “Untuk kali ini peserta KB dari perempuan. Untuk KB pria dengan metode operasi pria atau vasektomi ada pelayanan sendiri di rumah sakit lainnya,” ujarnya. Untuk mendorong kepesertaan KB pria Pemkot Yogyakarta memberikan pengahargaan senilai Rp 1 juta bagi peserta KB pria. Menurutnya program itu cukup mendorong kepesertaan. Namun perlu ditingkatkan. Dia menilai nilai insentif yang diberikan itu sudah cukup dan belum akan ditambah. “Sudah ada insentifnya bagi pria yang mau menjadi peserta KB dengan metode vasektomi. Ini perlu didorong terus,” imbuhnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta Eny Retnowati mengatakan, kegiatan pemasangan alat kontrasepsi gratis adalah m bentuk komitmen pemerintah untuk mewujudkan masyarakat dan keluarga yang sejahtera. “Menjadi peserta KB merupakan salah satu upaya untuk membentuk keluarga yang berkualitas sekaligus mengendalikan pertumbuhan penduduk,” tambah Eny. Namun diakuinya kepesertan KB pria masih minim. Dia menyebut selama tahun 2017 dari 100 kuota apresiasi KB MOP hanya diikuti 55 pria PUS di Kota Yogyakarta. Pada tahun 2018 ini peserta KB MOP juga akan mendapat penghargaan Rp 1 juta/peserta pria KB untuk 100 orang “Tahun 2017 memang belum maksimal. Salah satu hambatanya tidak boleh sama istri karena takut setelah di operasi suaminya tidak seperti sebelum operasi. Tapi persepsi itu tidak benar,” ucapnya. Untuk itu tahun ini pihaknya akan terus menggencarkan pemahaman KB pria secara MOP atau vasektomi di masyarakat. Dia menjelaskan KB dengan MOP pelaksanaanya hanya sekitar 15 menit. Tapi diakuinya syarat KB pria harus mantab karena MOP itu intinya mengikat jaringan agar sari pati sperma tidak keluar. Syarat lain memiliki minimal 2 anak dan tidak ada balita. (Tri)  

Tags

Terkini