HARIAN MERAPI - Menjaga sopan santun dan etika di ruang digital sangatlah penting.
Karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mengkampanyekan etika dan sopan santun di masyarakat.
Kemenkominfo menggunakan materi etika digital dan budaya digital untuk menjaga serta membangun sopan santun dan budi pekerti masyarakat tetap positif di ruang digital Indonesia.
Baca Juga: Bila tak tepat, penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI dapat kurangi lapangan kerja
"Kami punya program literasi digital dengan materinya etika digital, kami sampaikan kepada masyarakat bahwa ketika menggunakan media sosial memang ada etika dan harus pakai etika yang juga berlaku di masyarakat. Ada juga materi tentang budaya digital," kata Direktur Jendral Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Rabu.
Untuk materi budaya digital, menurut Usman para peserta program literasi digital diajak untuk bisa membangun wawasan dan nilai-nilai kebangsaan dengan menjunjung Pancasila, semboyan Bhineka Tunggal Ika, hingga nilai kearifan lokal dalam berinteraksi di ruang digital.
Dua materi itu juga dilengkapi dengan dua materi lainnya yaitu mengenai kecakapan digital dan keamanan digital sehingga masyarakat Indonesia diharapkan dapat lebih optimal memanfaatkan ruang digital sebagai wadah yang aman dan nyaman bagi banyak pihak.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia, Smartfren Hadirkan Paket 100 GB Seharga Rp 100 Ribu
Selain literasi digital, Usman mengatakan pihaknya memanfaatkan medium-medium komunikasi publik milik Kemenkominfo untuk mengingatkan dan mengajak masyarakat menjaga ruang digital lebih aman dengan tetap berpegang pada sopan santun.
Ia mencontohkan untuk program komunikasi publik selama masa menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serentak, Kemenkominfo selalu mengajak masyarakat untuk mendukung Pemilu Damai.
"Kami sampaikan dan ingatkan masyarakat untuk mendukung Pemilu Damai dengan sopan santun. Kalau tidak diingatkan ketidaksopan santunan bisa saja membuat pemilu tidak damai. Itu selalu kita sampaikan di media-media sosial kita," kata Usman.
Setelah rutin dilakukan dalam dua tahun terakhir, indeks literasi digital Indonesia perlahan membaik meski masih berada dalam kategori sedang.
Baca Juga: DKI Jakarta Belum Darurat Penyakit Akibat Polusi Udara
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) untuk di 2022 diketahui indeks literasi digital Indonesia berada di titik 3.54 poin naik 0.05 poin dari 2021.