lifestyle

IDAI ingatkan pentingnya masker untuk melindungi anak-anak dari polusi yang makin tercemar

Rabu, 16 Agustus 2023 | 11:30 WIB
Ilustrasi anak mengenakan masker (ANTARA/Pexels/Ketut Subiyanto)



HARIAN MERAPI - Masker banyak fungsinya, bukan hanya mencegah paparan Covid-19 saja, namun juga melindungi diri dari polusi.


Terutama pada anak-anak, masker sangat membantu melindungi mereka dari polusi udara yang kian tercemar.


Hal tersebut diingatkan pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH dalam acara yang digelar untuk memperingati Hari Anak Nasional, di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: 16.000 Biopori Sudah Dibuat di Kota Yogyakarta, Gerakan Mbah Dirjo Jadi Andalan Olah Sampah Organik


Ia mengatakan masker bisa membantu melindungi anak dari dampak polusi khususnya di Jakarta yang belakangan memasuki kategori tidak sehat.

"Bukan masker yang kayak dulu, tetapi masker untuk hindari polusi. Kan partikelnya lebih besar, kalau virus kan partikelnya kecil sehingga menggunakan masker yang khusus," kata dia .

Bernie mengatakan, saat ini banyak anak terkena batuk dan pilek tidak kunjung sembuh, namun tanpa demam mengarah ke alergi karena polutan.

Selain masker, dia juga menyarankan anak sebisa mungkin tidak terlalu banyak mengunjungi daerah-daerah dengan kategori tingkat polusi yang tinggi. Kemudian, anak-anak juga disarankan tercukupi kebutuhan gizinya, cukup istirahat, serta mendapatkan stimulasi demi perkembangannya.

Baca Juga: Mulai Dilaksanakan di Kota Yogyakarta, Imunisasi Rotavirus Diberikan Secara Gratis

"Tetapi memang anak butuh outdoor, jadi kita gunakan masker jadi salah satu cara. Stimulasi harus terus dilakukan supaya dia bisa berkembang, kasih sayang jangan sampai terlewat," kata dia.

Bernie juga menyarankan agar anak-anak dilengkapi imunisasinya. Menurut dia, rata-rata penyakit seperti tetanus dan difteri bisa dicegah dengan imunisasi sehingga program imunisasi sangat penting.

"Kita sudah ada beberapa vaksin yang tersedia dan bahkan disediakan gratis oleh Pemerintah. Kalau bisa orangtua jangan sampai skip. Kadang-kadang seperti tetanus, difteri, campak. Difteri itu mematikan, bisa menghambat saluran pernapasan sehingga anak bisa meninggal dunia," ujar dia.

Kemudian, terkait perlu tidaknya anak kembali menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), Bernie berpendapat perlunya Pemerintah melihat dampaknya dalam jangka panjang.

Baca Juga: Tinggalkan PSG, Neymar Gabung Klub Arab Saudi Al-Hilal

"Apa yang harus dilakukan supaya anak-anak bisa bersekolah. Jadi, mungkin di situ perlunya kebijakan Pemerintah. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi," begitu kata Bernie.

Halaman:

Tags

Terkini