teknologi

Catat! Paparan suhu tinggi dalam waktu lama bisa picu risiko kendaraan terbakar. Parkirl di tempat yang sejuk

Jumat, 28 April 2023 | 20:55 WIB
Ilustrasi suhu panas ekstrem. (ANTARA/Reuters/Tom Wang)

HARAIN MERAPI - Paparan suhu tinggi yang terjadi saat ini tidak hanya berpengaruh terhadap tubuh, tetapi juga untuk kendaraan. Terutama jika kondisi kendaraan kurang terawat.

Pengamat otomotif sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, menyatakan bahwa memarkir kendaraan roda empat di bawah terik sinar matahari langsung dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kebakaran pada kendaraan.

"Saat terjemur di bawah panas terik di Indonesia, suhu di dalam kabin dan ruang mesin mobil dapat mencapai lebih dari 60 derajat Celsius, bahkan bisa mencapai 70 derajat Celsius," katanya, Jumat (28/4/2023).

Baca Juga: Kiat aman mengonsumsi mie instan, tambahkan sayur dan bahan makanan sumber protein

Menurutnya, usia mobil yang sudah tua atau kurang terawat dapat menyebabkan kerusakan regas pada sistem isolasi plastik kelistrikan atau selang karet saluran bahan bakar, sehingga suhu luar mobil turut meningkatkan risiko kebakaran.

"Suhu yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada kabel-kabel atau selang-selang kendaraan yang dapat mengakibatkan kebocoran. Suhu yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko kebocoran pada sistem bahan bakar atau minyak pelumas kendaraan," terangnya.

Suhu yang tinggi, lanjut Yannes, akan mempercepat penguapan bahan bakar. Pada suhu yang sangat tinggi seperti 60 derajat Celsius, bahan bakar dalam tangki kendaraan dapat menguap dengan lebih cepat daripada pada suhu normal.

Baca Juga: Pengalaman mistis bangun jam 12 malam didatangani penampakan sosok ibu yang suka menyapaku

"Selain itu, penguapan yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kebocoran pada sistem bahan bakar yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran pada kendaraan," bebernya.

Belakangan ini beredar informasi mengenai beberapa mobil hangus terbakar diduga akibat terpapar cuaca panas ekstrem yang tengah terjadi di sejumlah negara termasuk Indonesia.

Sebelumnya, pihak Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Parcel Lebaran untuk belasan pejabat dan Ketua DPRD Salatiga jadi rezeki puluhan pemulung, begini ceritanya

"Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas," ujar Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan di Jakarta, Senin (24/4).

Ia mengemukakan terdapat beberapa penyebab suhu panas di Indonesia di antaranya dinamika atmosfer yang tidak biasa dan suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologi dipengaruhi oleh gerak semu Matahari.(*)

Tags

Terkini