HARIAN MERAPI - Wanita yang memasuki masa kehamilan akan mengalami perubahan secara fisik, terutama pada awal kehamilan.
Berkaitan itu, suami disarankan untuk memahami terjadinya perubahan tersebut.
Spesialis obstetri dan ginekologi dr. Muhammad Fadli, SpOG mengatakan bahwa seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya patut memahami perubahan yang terjadi pada dirinya terutama pada masa awal kehamilan atau trimester pertama.
Saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu, dr. Fadli yang berpraktik di RS Pondok Indah Jakarta mengatakan bahwa pada wanita hamil, terjadi perubahan hormon yang signifikan sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.
“Pada trimester satu ini memang sedikit tidak nyaman malah kalau dari tiga trimester ini paling tidak nyaman, kenapa karena banyak perubahan hormonnya tinggi, perubahan di dalam tubuh pasti dari individu satu ke individu lain berbeda-beda, satu perubahan mood swing,” katanya.
Karenanya, ia pun menyarankan suami atau pasangan dapat memahami perubahan berbagai aspek yang tengah dialami sang istri. “Jadi tidak hanya istrinya saja yang bersabar dengan perubahan di dalam tubuh, suami juga harus bersabar,” katanya.
Lebih lanjut, kata dia, ibu hamil juga akan mengalami jantung berdebar, mudah kegerahan atau kepanasan dan lebih peka terhadap aroma sesuatu. “Misalnya pada bau badan suami mungkin yang awalnya suka jadi nggak suka, parfum tertentu gitu ya,” tambah dia.
Ia juga memaparkan pada awal kehamilan terdapat ancaman yakni risiko flek yang biasa menjadi penanda keguguran.
Pada awal kehamilan, ibu hamil juga kerap mengalami keputihan karena tingginya hormon, namun selama kondisi tersebut tidak menyebabkan gatal atau perih maka merupakan kondisi yang normal.
“Tetapi seharusnya tidak ada perih, gatal, berwarna hijau atau tanda infeksi lainnya,“ kata dia.
Karenanya bila dirasa ada hal-hal yang tidak normal dapat menghubungi atau bertemu dengan dokter untuk memastikan kondisi yang dialami ibu hamil.