Kasandra juga menekankan pentingnya untuk mendorong lingkungan kerja menjadi kondusif dan terbuka terhadap keluhan karyawan.
Lebih lanjut, dia memberikan strategi untuk mengatasi rasa burnout melalui istirahat yang cukup dan memberikan jeda pada waktu kerja.
"Ambillah cuti bila diperlukan untuk pemulihan mental dan fisik," saran dia.
Bagi pihak yang memerlukan konsultasi bersama psikolog atau konselor dapat menghubungi pihak terkait untuk mengelola stres secara profesional, dan mendapatkan terapi seperti mindfulness, Cognitive Behavioral Therapy (CBT), Behavior Activation, dan penanganan lain yang efektif dalam menangani burnout.
Jika dirasa belum cukup, penderita burnout dapat mengevaluasi tujuan berkarir. Lakukanlah tinjauan kembali terhadap tujuan dan nilai pribadi dalam pekerjaan.
Baca Juga: Jor-joran Transfer Liga Inggris: Liverpool Paling Royal, Chelsea di Urutan Kedua
Pertimbangkan perubahan peran jika pekerjaan saat ini tidak lagi sejalan dengan kepuasan diri. Jika ada hal yang mengganjal, sampaikan adanya beban kerja yang berlebihan secara asertif kepada atasan sambil mendiskusikan alternatif pembagian tugas atau fleksibilitas kerja.*