lifestyle

Begini cara memanfaatkan Libur Lebaran bersama keluarga, menurut psikolog

Senin, 17 Maret 2025 | 12:30 WIB
Saat libur, orang tua dapat mengajak anak untuk bermain bersama di tempat wisata. ( ANTARA/Sizuka)



HARIAN MERAPI - Libur Lebaran adalah momentum yang tepat untuk beraktivitas bersama keluarga.


Momentum ini bisa dimanfaatkan untuk rekreasi mengunjungi tempat wisata, misalnya.


Seperti disampaikan Psikolog Klinis Ratih Ibrahim, momentum libur Lebaran menjadi waktu yang tepat bagi keluarga untuk melakukan aktivitas bersama-sama, hal ini juga diharapkan mampu mengurangi waktu penggunaan gawai pada anak.

Baca Juga: Ahli gizi sarankan tidak konsumsi ubi saat berbuka puasa, ini alasannya

“Libur lebaran merupakan momen yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas bersama keluarga. Saat libur, orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas keluarga seperti memasak bersama, memainkan mainan tradisional, menonton film bersama atau berkunjung ke rumah saudara dan tempat wisata,” ujar psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan, selain upaya di atas, orang tua juga dapat memberikan contoh dengan membatasi penggunaan gawai saat libur dan memperbanyak interaksi dengan anak, sehingga anak mampu memahami pentingnya menyeimbangkan aktivitas bermain gawai dengan aktivitas-aktivitas lain.

Lebih lanjut, Ratih menjelaskan bila anak mulai menunjukkan tanda ketergantungan gawai, orang tua perlu memahami alasan di balik ketergantungan itu.

“Pendekatan yang bersifat diskusi dapat membantu anak untuk lebih terbuka,” jelasnya.

Baca Juga: Masih ada pasal kontroversial, Panja RUU TNI tetap lanjutkan pembahasan revisi UU TNI

Kemudian, orang tua dan anak dapat melakukan kesepakatan terkait batasan-batasan penggunaan gadget.

“Misalnya aplikasi apa saja yang boleh di hari sekolah dan berapa lama waktu bermain gadget yang dialokasikan setiap harinya,” katanya.

Namun demikian, apabila ketergantungan ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari bagi anak, ia menyarankan agar orang tua mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.

Menurutnya, berbagai studi ilmiah mengungkapkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan memberi dampak dalam berbagai aspek kehidupan anak dan remaja.

Secara fisik, anak dapat mengalami kelelahan mata, kesulitan tidur dan kurangnya aktivitas fisik yang mengakibatkan berbagai masalah kesehatan lain.

Baca Juga: Tunjangan Profesi 120.067 Guru dan Pengawas PAI Dipastikan Cair Sebelum Lebaran

Halaman:

Tags

Terkini