lifestyle

Inilah faktor risiko stroke di usia muda, hindari gaya hidup tak sehat

Minggu, 27 Oktober 2024 | 13:30 WIB
Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.N. Subsp.NIOO(K), MH, dalam sebuah diskusi di Jakarta. (ANTARA/Adimas Raditya)



HARIAN MERAPI - Gaya hidup yang tidak sehat sangat berpengaruh terhadap risiko terkena stroke, terutama di kalangan anak muda.


Terutama terkait dengan konsumsi gula yang tinggi serta pola makan tinggi lemah, menjadi faktor risiko stroke.


Peringatan tersebut disampaikan dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) dr. Dodik Tugasworo dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, baru-baru ini.

Baca Juga: Wisuda Sarjana XLIX dan Pascasarjana XXIV UMBY dilaksanakan 2 hari, begini pesan Kepala LLDikti Wilayah V


Ia mengatakan gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik hingga pola makan tinggi lemak dan gula merupakan faktor risiko stroke di usia muda.

"Beberapa usia yang saya temui sekitar 30 sampai 40 tahun itu meningkat sekali dan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko stroke di usia muda ini karena disebabkan gaya hidup yang kurang sehat," kata Dodik.

Ia menambahkan, kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga tingkat stres tinggi juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko terjadinya serangan stroke pada populasi usia muda.

"Tingkat stres juga penting karena pada mereka itu iklim kompetisi mungkin menjadi tinggi sehingga terjadi gangguan tidur dan semua ini menjadi risiko terjadinya stroke," ujarnya.

Selain gaya hidup, katanya, stroke juga bisa disebabkan oleh riwayat penyakit genetik serta penyakit penyerta lainnya di antaranya hipertensi, diabetes, dislipidemi, dan kegemukan.

Baca Juga: Kuliner IBM di Jalan Kabupaten Sleman ini sedia aneka masakan ikan laut, 3 pendukung masakan bisa ambil sepuasnya

Untuk mencegah stroke pada usia muda, Dodik menganjurkan penerapan slogan 3O + 1D yakni Olahraga 30 menit setiap hari, Olah seni atau menjalani hobi dan kegiatan yang membuat hati senang, Olah jiwa atau mendekatkan diri dengan Tuhan dan tidak melakukan sesuatu secara terburu-buru, serta Diet sehat dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak.

Diketahui, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yudhi Pramono menyebutkan 90 persen kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, merokok, hingga kurang aktivitas fisik.

"Sebenarnya 90 persen kejadian stroke dapat dicegah melalui pengendalian faktor risikonya seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dislipidemia, gangguan jantung, merokok, kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, stres, dan konsumsi alkohol," kata Yudhi.

Baca Juga: Peruntungan Shio Kerbau sepekan mulai Minggu 27 Oktober 2024, Anda adalah prioritas

Yudhi menerangkan bahwa Kemenkes mendorong kegiatan skrining kesehatan yang dilakukan saat hari ulang tahun setiap penduduk sebagai langkah pencegahan peningkatan prevalensi kasus stroke di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini