teknologi

Tips menghindari ransomware

Senin, 1 Juli 2024 | 18:55 WIB
Ilustrasi - Ransomware pada sistem IT. (ANTARA/Pexels/Tima Miroshnichenko)

HARIAN MERAPI - Ransomware adalah varian malware berbahaya yang digunakan oleh peretas untuk mengunci akses ke data korban dan meminta uang tebusan untuk pemulihannya.

Serangan ransomware di Indonesia tidak hanya menginfeksi komputer, tetapi juga menargetkan perangkat seluler dan Internet of Things (IoT).

"Ini menunjukkan bahwa seluruh ekosistem digital kita rentan,” kata Asisten Profesor dan Koordinator Program Magister Keamanan Siber Monash University, Indonesia Dr. Erza Aminanto, Senin (1/7/2024).

Dia menjelaskan, negara-negara maju seperti Inggris, yang memiliki lembaga siber kuat dan barisan akademisi ahli, bahkan tidak kebal terhadap serangan ransomware.

Baca Juga: BPBD Karanganyar Bakal Memperluas Destana di Kabupaten Karanganyar, Ini Tujuannya

Layaknya virus yang bermutasi, ransomware mengeksploitasi kemajuan teknologi seraya mencari celah kerentanan manusia dalam berkegiatan siber.

Oleh karenanya, sangat penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, untuk memperkuat keamanan digital melalui peningkatan kualitas manajemen siber para pemangku kepentingan di bidang pengelolaan data terhadap ancaman-ancaman terkait.

Contoh lain yang menunjukkan betapa bahayanya ransomware adalah serangan serupa di Inggris pada awal Juni 2024, yang berdampak sangat buruk hingga mengancam ratusan jiwa.

Serangan ini melumpuhkan layanan kesehatan di beberapa rumah sakit dan pusat patologi, sehingga menyebabkan layanan donor darah terhenti selama berhari-hari.

Baca Juga: Diragukan Beberapa Pihak, Pelatih Baru Persija Jakarta Carlos Pena Buka Suara, Ini Catatannya Sebagai Pelatih Profesional

Situasi mendesak ini merupakan taktik yang digunakan para peretas untuk menekan korban agar memenuhi tuntutannya.

Indonesia juga menghadapi ancaman serupa, meskipun rincian dan kronologi awal serangan belum sepenuhnya jelas.

“Krisis ini mempertegas pentingnya membangun sistem keamanan siber yang kuat dan responsif untuk melawan serangan ransomware yang semakin canggih,” kata dia.

Aminanto menuturkan, dari perspektif keamanan siber, salah satu cara ransomware menyusup adalah melalui pencurian data pribadi via email (phishing email) yang tidak terlihat mencurigakan.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan di Randukuning Pati, Terdapat Luka Tusuk dan Jeratan di Tubuh Korban Perempuan

Halaman:

Tags

Terkini