lifestyle

Begini cara menjaga kesehatan usai Lebaran

Senin, 15 April 2024 | 10:00 WIB
Arsip Foto - Kombinasi makanan sehat. (Antara/Shutterstock/Margouillat Photo)



HARIAN MERAPI - Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan usai Lebaran.


Caranya antara lain dengan melakukan cek kesehatan dan mengelola stres guna menjaga tubuh tetap sehat.


Imbauan tersebut disampaikan praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama dalam pesan singkat di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Hari Ini Laga Piala Asia U-23 Dimulai, Timnas Indonesia Diperkuat Nathan Tjoe-A-on


Ia menyatakan cek kesehatan rutin hingga mengelola stres menjadi sejumlah cara yang perlu dilakukan pemudik agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga usai merayakan Lebaran.

“Kiat sehat kembali beraktivitas sesudah libur Lebaran bisa diterapkan melalui pola hidup yang biasa kita sebut CERDIK ya, tujuannya supaya bisa tetap bugar dan produktif,” kata Ngabila .

Ngabila menuturkan saat melakukan cek kesehatan rutin, masyarakat harus memastikan bahwa tekanan darah berada pada kondisi normal atau kurang dari 140/90 mmHg. Hal yang sama juga perlu dipastikan pada kondisi gula darah, kolestrol, lemak dan asam urat.

 Baca Juga: Xabi Alonso Ingin Persembahkan Trebel kepada Bayer Leverkusen

Bagi penderita diabetes melitus, kadar HbA1C harus kurang dari 6,5 persen. Apabila kadarnya telah mencapai 5,7 sampai 6,4 persen, penderita disarankan untuk kembali memeriksakan kondisi kesehatannya per enam bulan sekali karena hal tersebut menandakan adanya potensi terkena pra-diabetes.

Di samping itu, ia meminta masyarakat agar mengenyahkan asap rokok yang dapat menimbulkan sejumlah kerugian bagi kesehatan anggota keluarga lainnya.

Ia menjelaskan perokok aktif yang membuang asap sembarangan, dapat menyebabkan orang lain menghirup asap tersebut dan menjadi seorang perokok pasif. Misalnya, seperti terkena batuk, pilek hingga sesak nafas.

Potensi penyakit lain yang dapat mengenai perokok pasif berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan yakni risiko penyakit jantung dan serangan jantung akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah hingga kanker paru.

Baca Juga: Satgas IKN Pastikan Upacara Kemerdekaan Siap Digelar di Kota Nusantara

“Jangan menjadi perokok aktif atau pasif ya, itu akan menurunkan imunitas. Yang merokok disebut first hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut second hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pada benda disebut third hand smoker,” katanya.

Dibandingkan dengan merokok, Ngabila lebih menganjurkan agar masyarakat mulai rajin beraktivitas fisik setidaknya lewat peregangan ringan selama 15 hingga 30 menit di kantor setiap pukul 10.00-14.00. Opsi lainnya yaitu berjalan kaki dengan target 8 ribu sampai 10 ribu per hari.

Halaman:

Tags

Terkini