Ini bahayanya kelebihan lemak visceral terhadap kesehatan jantung, simak penjelasan ahli

photo author
- Jumat, 17 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Diskusi bertajuk "Weight Loss vs Fat Loss in Menopause" yang digelar di Jakarta, Kamis (16/10/2025).  (ANTARA/Sinta Ambar)
Diskusi bertajuk "Weight Loss vs Fat Loss in Menopause" yang digelar di Jakarta, Kamis (16/10/2025). (ANTARA/Sinta Ambar)

.

HARIAN MERAPI - Ini yang acap tak banyak diketahui masyarakat bahwa kadar lemak visceral yang tinggi bisa sebabkan sakit jantung.


Apalagi bagi mereka yang telah memasuki periode perimenopause dan menopause, harus memperhatikan kadar lemak visceral.


Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta dr. Ida Gunawan, MS, Sp.GK, Subsp. K.,M, FINEM mengatakan memasuki periode perimenopause dan menopause perlu memperhatikan kadar lemak visceral dalam tubuh.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Sagitarius besok Sabtu 18 Oktober 2025, jalani hidup dengan penuh semangat dan antusiasme

Pasalnya, kelebihan lemak visceral mampu meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Ibu-ibu harus ingat bahwa begitu anda masuk perimenopause-menopause anda sudah harus bersahabat dengan yang namanya kelebihan lemak tapi jangan khawatir meskipun kita mempunyai rentang yang lebih tinggi sampai 35 persen tetap teman-teman harus babat dia terutama lemah visceral, jadi lemak visceral dibabat jangan disimpan," jelas dokter Ida di Jakarta, Kamis.

Ia pun menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat berimbang dan dimasak dengan cara yang tepat dengan porsi makan yang mengandung protein seperti ikan yang dikonsumsi sebanyak 2-3 kali seminggu, sayur dan buah berwarna dengan kandungan antioksidan tinggi.

"Kemudian harus ada lemak pilih lemak yang baik salah satunya adalah berbeda-beda kemudian jangan lupa ada sayuran dan buah-buahan pilih yang warnanya oranye kemerahan, supaya mendapatkan antioksidan," jelasnya.

Baca Juga: Rayakan 14 Tahun, Joy Dental Gelar JoyFest dari Fun Run hingga Bakti Sosial Donor Darah


Perempuan yang memasuki masa menopause dihimbau untuk lebih bijak dalam merawat tubuhnya, terutama dalam menyikapi kenaikan berat badan akibat penurunan kadar hormon estrogen.

Manajemen penurunan berat badan perlu memperhatikan komposisi tubuh agar tidak kehilangan terlalu banyak massa otot yang dapat meningkatkan risiko Sarkopenia.

Di sisi lain, tetap penting untuk mencapai fat loss yang sehat. Proses pembakaran lemak sebaiknya dilakukan dengan pendekatan yang tepat, menghindari diet ekstrem maupun pola olahraga yang tidak konsisten, agar hasilnya optimal dan berkelanjutan.

Perubahan hormonal pada masa menopause sering kali menimbulkan berbagai gejala yang dapat memengaruhi keseharian perempuan aktif.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kembali Puncaki Daftar Pesepak Bola Terkaya Versi Forbes

Pada fase ini, perempuan menghadapi perubahan fisik, psikologis, dan metabolik yang berpotensi menurunkan kualitas hidup jika tidak dikelola dengan baik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X