HARIAN MERAPI - Gen Z harus siap menghadapi derasnya arus informasi. Mereka perlu membangun kerangka berpikir yang kuat.
Jakarta, 05/8 (ANTARA) - Jurnalis senior Najwa Shihab menekankan pentingnya generasi Z membangun kerangka berpikir yang kuat untuk menghadapi derasnya informasi.
Hal ini penting, mengingat Gen Z paling banyak terpapar informasi dibanding generasi sebelumnya.
Baca Juga: Keberadaan Harun Masiku belum terlacak, KPK pastikan paspor sudah dicabut, ini penjelasan Jubir KPK
Hal tersebut diingatkan jurnais senior Najwa Shihab dalam acara diskusi Grab Generasi Campus 2025 di Jakarta, Selasa.
Najwa menyoroti bahwa tantangan generasi saat ini adalah generasi yang paling banyak terpapar informasi dibandingkan generasi sebelumnya, lantaran dorongan kemajuan teknologi terutama internet.
"Karena memang hari-hari ini, terutama Gen Z, mereka itu tantangannya justru bukan tidak ada informasi, tapi terlalu tahu banyak informasi. Terkadang problemnya bukan enggak tahu mau apa, tapi bingung mau apa saking banyaknya pilihan," kata Najwa Shihab.
Najwa mengemukakan pandangannya dalam pendekatan terhadap generasi muda, khususnya Gen Z tidak dengan menggurui, melainkan membekali mereka dengan kemampuan dengan kerangka berpikir yang kuat serta didukung dengan empati dan kesadaran sosial dalam memilah informasi.
Baca Juga: Nadiem Makarim akan diperiksa KPK 7 Agustus terkait kasus ini
"Melihat informasi itu mengerucutkannya pada 'Apa manfaatnya untuk saya?’ dan menumbuhkan 'apa manfaatnya bagi orang-orang di sekitar saya'," tutur dia.
Dalam membangun pendekatan hal itu, Najwa mencontohkannya seperti skill yang dibutuhkan sebagai jurnalis mencakup kemampuan untuk selalu mempertanyakan informasi, membedakan fakta, melihat sesuatu berdasarkan bukti, hingga menempatkannya dengan nurani dan etika.
Menurut dia, skill tersebut juga dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama generasi saat ini dalam menghadapi di tengah derasnya arus informasi.
Baca Juga: Titiek Soeharto sebut pertanian lebih menjanjikan dari kerja kantoran, ini alasannya
"Jadi itu untuk kita bilang tantangan tapi sekaligus juga peluang bagaimana bisa berdiskusikan dan yang penting kerangka pikirnya dulu. Bukan mengalahkan mereka berpendapat apa, tapi apapun pendapat yang mereka lahirkan dan itu berdasarkan pola dan kerangka berpikirnya," jelas Najwa.*