Tahukah Anda apa itu post holiday blues, begini menurut psikolog klinis

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 12:00 WIB
Ilustrasi - Seorang wanita sedang meditasi.  (ANTARA/Pexels/Oluremi Adebayo)
Ilustrasi - Seorang wanita sedang meditasi. (ANTARA/Pexels/Oluremi Adebayo)


HARIAN MERAPI - Pernah dengar istilah post holiday blues ? Biasanya itu terjadi setelah mengikuti musim libur panjang sebagaimana Lebaran lalu.


Ini terkait dengan mood atau suasana hati. Demikian diingatkan psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.


Ia menyebutkan sejumlah penyebab seseorang dapat terkena post holiday blues setelah mengikuti musim libur panjang seperti Lebaran lalu.

Baca Juga: Volume sampah naik 25 persen per hari selama Lebaran, ini yang dilakukan Pemkab Temanggung

“Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali,” kata Kasandra .

Kasandra menjelaskan selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

 

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dari diri individu, adanya sifat malas bergerak dan berpikir akan membuat ritme aktivitas menjadi lebih lambat. Hal itu disebabkan karena adanya rasa ingin memutar waktu ke masa liburan lebih kuat dibandingkan niat memulai rutinitas kembali.

Apalagi bila ternyata selama liburan individu tersebut sempat mengalami sakit akibat terlalu banyak atau kurang makan, telat makan atau mengonsumsi obat yang diperlukan hingga kekurangan waktu istirahat karena berinteraksi dengan banyak orang.

Baca Juga: Cerita misteri desa yang terkena bencana gara-gara batik parang rusak

Kasandra melanjutkan tekanan post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain.

“Misalnya jika support system di rumah belum kembali seperti semula, ada langganan sayur belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci dan lain lain,” kata dia.

Menurut dia kondisi post holiday blues pada umumnya akan kembali seperti semula. Namun jika sudah berlangsung lebih dari dua minggu maka yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Baca Juga: Relief Brayut di Candi Borobudur dipercaya memiliki kekuatan magis

Guna mencegah hal tersebut terjadi, Kasandra menganjurkan agar masyarakat memulai aktivitas rutin seperti biasanya sebelum masa liburan usai. Misalnya, kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X